001 :

840 61 10
                                    

duh tanganku lincah bgt pgn update

$$$$$$$$$$$





"Wah wahhh, kena juga kan lo. Sasimo sih jadi orang," Celetuk gadis yang tengah fokus menatap layar ponselnya. Dengan beberapa roll yang masih terlilit dirambut panjangnya.

Sheva Agnesia. Model papan atas yang karirnya terus melejit seolah tak mengenal kata surut. Parasnya yang cantik jelita membuat banyak perusahaan besar berbondong-bondong untuk melakukan kontrak kerja, menjadikan Sheva sebagai bintang iklan produk mereka.

Bahkan banyak sekali tawaran menjadi bintang sinetron di salah satu stasiun TV terkenal. Namun Sheva menolaknya karena gadis itu lebih suka jepretan daripada berakting. Meskipun gadis itu mau-mau saja menerima tawaran untuk berperan di sebuah film. Karena baginya, bermain peran disebuah film tidak akan menghabiskan waktunya begitu saja. Sementara sinetron? Sudah pasti lebih dari setahun, karena mereka akan melakukan sistem kejar target hingga ratusan bahkan ribuan episode.

"Mbak Sheva mau sarapan apa?" Tanya Ami, asisten pribadi Sheva.

Sheva menoleh. "Sarapannya beli aja sekalian berangkat. Sekalian mau mampir beli kopi."

"Oke," Ami berbalik, hendak menyiapkan keperluan Sheva untuk shooting film dihari terakhir.

"Ehh, Mi. Sini deh," Panggil Sheva lagi.

Ami langsung menghampiri Sheva yang duduk bersila di atas sofa kamar. "Kenapa mbak?"

"Duduk dulu," Suruh Sheva. "Lo tau Bagas kan?"

Perempuan berambut sebahu itu nampak berfikir sejenak. "Bagas...? Bagas Pahlevi? Lawan mainnya mbak Sheva kan?"

"Iyaaaaa yang satu project film Daisy ini. Tuh orang kena skandal, Miii!"

"Astagaaa kok bisaaa??"

Sebuah decakan lolos dari mulut Sheva. "Ya bisalah, tuh cowok aja sasimo. Bahkan gue kemaren sempet diajakin ke club sehabis syuting. Gila tuh orang."

"Yang bener, mbak?"

"Iyaaa astagaaa. Terus bisa-bisanya dia bilang, gapapa nakal kalo dibalik layar. Ntar kalo di depan kamera ya harus jadi anak baik lagi."

"Wah, mbak Sheva harus lebih hati-hati lagi ini," Peringat Ami. "Orang kayak gitu tuh harus banget di hindari."

Sheva mengangguk. "Bener banget sih."

"Tapi mbak..." Ami menatap Sheva khawatir. "Kalo Bagas kena skandal, bisa jadi film mbak Sheva yang Daisy ini ga jadi tayang..."

Sheva langsung menjatuhkan rahangnya. Sedetik kemudian, "BAGAS ANJENG, BANGSAT LO FUCK!!!!"

Ami hanya bisa meringis pelan. Bertahun-tahun bekerja dengan Sheva membuat Ami tau kebiasaan Sheva. Dibalik paras cantik jelita didepan kamera, Sheva ini suka tantrum kalau lagi emosi.

"GILA! Ini udah gila banget Mi, kita harus cepet-cepet ke TKP!"

"Ke rumah Bagas?"

"Ke lokasi syutinglah Miii astagaaa!!"










$$$$$$$

Meet Me AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang