037 :

157 11 16
                                    

Spam komen, pokoknya gue males kalo ga di spam komen





btw follow ig @wattpad.ad ya

kalian ga penasaran visual Jasmine, Chicco, Jelita?

🌷🌷🌷🌷🌷



Chicco : lo beli es yg enak itu dimana?

Pesan terkirim ke nomor Juna. Kemudian Chicco kembali mengantongi ponselnya ke dalam saku jas. Pria itu benar-benar seperti orang tak punya tujuan. Pasalnya sedari tadi ia hanya mengitari mall. Tapi tidak berniat membeli apapun.

Biasanya Chicco akan pergi bersama Juna. Meski mereka sering bertengkar, tapi Juna bisa bersikap baik pada Chicco karena Chicco yang selalu mentraktirnya. Katanya, buat apa uang Chicco terkumpul banyak kalau bukan untuk mentraktir Juna. Lagipula untuk mengencani perempuan saja Chicco tidak pernah.

Namun sekarang sedikit berbeda. Chicco akan merasa kesepian jikalau kerjaannya sedang longgar. Pasalnya Juna sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya. Apalagi ketika Juna memiliki waktu luang, Juna malah mengencani bos barunya, yang tak lain adalah adik dari bos lama di perusahaan tersebut.

Memang sinting! Pikir Chicco. Chicco tau persis kalau Juna tidak serius dengan hubungan itu. Kalau sampai bosnya itu terbawa perasaan dan Dirga mengetahui hal ini, sudah jelas Juna akan dipaksa untuk segera menikahinya.

Chicco masih melangkah. Setelah membeli bola basket, yang entah mengapa menarik perhatiannya, Chicco segera keluar dari mall. Akhir-akhir ini Chicco memang suka membeli sesuatu yang tidak bermanfaat. Hanya haus mata, mungkin karena jumlah uangnya yang sudah kebanyakan.

Ting!

Juna : deket taman kota

Juna : nama tokonya es pelangi

Chicco tak membalas pesan sepupunya itu. Pria itu segera melajukan mobilnya menuju tempat yang disebutkan Juna tadi. Ternyata tak begitu jauh, sehingga Chicco hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk sampai di tujuan.

Baru akan turun dari mobilnya, ponselnya malah berbunyi. Chicco pikir panggilan dari Juna. Ternyata Dirga yang menelfonnya.

"Dimana kamu, nak?"

"Di taman kota, om. Kenapa?"

"Oh, yasudah. Om cuma mau tanya soal berkas yang kemaren dibahas untuk meeting. Udah selesai di cek belum?"

"Udah om. Itu ambil aja di atas meja Chicco. Lagi sibuk banget soalnya ini Chicco."

"Oke siap. Om nyuruh Dina aja buat ambil."

"Iya om." Chicco hendak mematikan sambungan teleponnya. Namun interupsi dari Dirga membuatnya bertanya-tanya.

"Kamu gamau naruh saham ke Bachtera corp?"

"Bachtera corp? Bukannya itu tempat Juna kerja ya om?"

"Iya, om udah naruh juga sih disitu. Hasilnya lumayan. Cuman gatau kalo yang megang anak gadisnya."

Chicco keluar dari mobil. "Ya nanti Chicco pikirin, om."

"Anak gadisnya cantik loh, Chic. Bule gitu," Chicco mendengus malas. "Dia sempet jadi model juga."

"Om bilang ke Chicco kayak gitu tuh buat apa?"

"Ya siapa tau aja kamu kepincut. Namanya Arcellia Bachtera. Dia——"

"Waduhh om, Chicco buru-buru nih. Chicco tutup dulu ya om." Tanpa menunggu persetujuan Dirga, Chicco memutuskan panggilannya.

Kalau bukan karena kasihan pada Juna, Chicco pasti sudah membeberkan soal hubungan Juna dengan anak pemilik perusahaan itu, yang sekarang menjadi bos Juna.

Meet Me AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang