"Ma-maaf..."
Taeyong tidak pernah merasakan ini, tapi pria ini sungguh mempesona...
"Lain kali hati-hati," ucapan pria itu membuyarkan Taeyong dari lamunannya, mengagumi betapa tampannya pria didepannya ini. Baik hati pula, dia tidak marah-marah setelah Taeyong menumpahkan kopi ke jasnya.
Tersadar akibat wajah mesum Jaehyun terlintas di otaknya, Taeyong segera berlari lagi sebelum kopinya yang lain menjadi dingin.
Taeyong mengetuk pintu dan kemudian membukanya setelah mendengar sahutan.
"20 menit ya?? Padahal coffeeshop-nya hanya di seberang," Jaehyun mengalihkan pandangannya dari Taeyong ke laptop-nya dengan malas. Jemari kirinya berada dibawah dagu sejak ia memilih menatap laptop karena tamunya pergi membeli kopi sendiri akibat Taeyong yang terlalu lama.
Taeyong mengerucutkan bibir, diletakkannya secangkir kopi yang dibawanya ke atas meja. Meja itu satu set dengan sofa panjang yang memang dikhususkan untuk tamu.
"Maaf.." Taeyong mengerucutkan bibir.
"Satunya lagi mana?" tanya Jaehyun, masih ingat kalau dia menyuruh Taeyong membeli dua cangkir.
"Tumpah..." Taeyong berucap pelan. Sangat pelan, tetapi karena diruangan itu hanya ada mereka berdua, jadi Jaehyun cukup bisa mendengar. "Tapi aku tidak sengaja, sungguh!"
Jaehyun sedikit menutup laptop-nya untuk dapat melihat Taeyong. Jari telunjuknya mengusap-usap bibir bawahnya, dia harus cari cara supaya karyawannya yang cantik itu mau 'tidur' dengannya.
Jaehyun menyadari gerak-gerik Taeyong yang tidak nyaman karena merasa bersalah. Ia mungkin takut Jaehyun akan memarahi atau memecatnya.
"Lakukan sesuatu supaya aku tidak marah,"
"Memangnya kau mau aku melakukan apa?"
"Kau yakin bertanya pendapatku? Kalau aku beritahu kau tidak boleh menolak,"
Taeyong mendengus. Ia punya firasat kalau sepertinya pendapat Jaehyun tidak akan jauh-jauh dari 'ranjang'.
"Ya sudah. Kalau kau marah, marah saja. Kau berhak memarahiku karena memang aku yang salah-"
BRAK!!!
Jaehyun memukul meja dan itu sukses membuat Taeyong terkejut sampai mengangkat bahu.
"Aku belum bicara saja kau sudah takut,"
"Memangnya siapa yang tidak takut kalau tiba-tiba ada yang menggebrak meja?!! Lagipula aku ini kaget! Bukannya takut!" bela Taeyong pada diri sendiri. "Buta apa ya?" gumamnya.
"Aku suruh kau menghiburku supaya aku tidak marah, kurang baik apa aku?"
'Kau ini bukan kurang baik. Tapi kurang waras!'
Taeyong menarik napas. Lalu mengatur wajahnya agar bisa 'bekerja sama'.
"Sajangnim, maaf ya.. Aku tidak sengaja menumpahkan kopimu.. hummp hummp.." Taeyong membenturkan kedua jarinya seperti ini; 👉👈. Ekspresinya benar-benar seperti anjing kecil yang melakukan kesalahan pada majikannya.
"Tidak mau! Aku masih maraph," Jaehyun menatap ke arah lain, pipinya berkedut ingin tersenyum. Tapi karena ini cukup menyenangkan, jadi dia ingin melihat Taeyong melakukannya lagi.
"Sajangnim hari ini tampannnn.. sekali. Jadi tidak boleh marah kalau tidak mau tampannya hilang.." Taeyong mengerjapkan matanya imut dengan senyum semanis mungkin.
"Kalau aku tampan kenapa kau tidak mau 'tidur' denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
Художественная прозаEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)