Taeyong memasang sarung tangan dikedua tangannya. Ini pertama kali ia menggunakan benda karet itu dan terasa cukup sempit bahkan sedikit melipat kulit-kulitnya. Membuat indera perabanya merasa agak terjepit.
Ketika berbalik dan hendak mengelap kaca dia terkejut. Cairan yang harusnya disemprotkan di benda bening itu malah mengenai wajah seseorang.
Taeyong tidak tahu apa yang terjadi. Seingatnya tadi ia benar-benar berdiri tepat di belakang kaca besar yang menjadi dinding utama seluruh permukaan gedung. Namun, mengapa sekarang menghilang?
🏢🏢🏢
Jaehyun berjalan cepat-cepat dengan tangan kanan memegang tas dan tangan kiri memegang ponsel yang sedang terhubung dengan seseorang yang penting.
Pintu terbuka otomatis begitu dia hampir mendekat. Dan langkahnya terhenti ketika air-yang-segar-dengan bau-alkohol menyemprot wajah tampannya.
"Sebentar,"
Jaehyun bahkan masih sempat berbicara pada lawan bicaranya di ponsel meski bibirnya sudah terasa pahit. Ia mengambil tisu di kantong jasnya dan menyapu wajahnya.
Wajahnya merah padam. Selama 6 tahun ia keluar masuk perusahaan miliknya ini belum pernah sekalipun ia merasakan kejadian memalukan seperti ini.
"Maaf, Tuan..."
Jaehyun yang sudah menarik napas panjang, menghelanya lagi ketika cleaning-service-yang-tidak-becus didepannya berdiri tegak setelah membungkuk memohon maaf.
Dan semuanya hilang. Semua kata-kata kasar dan emosi yang siap meluap-luap dari mulut Jaehyun tenggelam begitu saja diluluhkan oleh wajah cantik dan mata doe yang indah yang dimiliki si cleaning service.
Oh. Klise sekali.
Tapi, sebentar.
Dahi Jaehyun berkerut. Ia merasa tidak pernah merekrut jiwa muda sebagai cleaning service. Biasanya yang membersihkan gedung adalah orang-orang tua nyaris paruh baya dan ia mengenal semuanya; Kang Daesung, Shindong, Kyujong, Junsu, Kwon Bo Ah, Sojin.
Hanya itu. Dan Jaehyun ingat pasti bahwa mereka semua sudah 35 ke atas.
Tapi pemuda yang satu ini, bahkan kelihatan umur 20 pun tidak.
"Ma..af.. A-aku akan membersihkan waj---"
"Tidak perlu,"
Jaehyun menepis tangan Taeyong yang berniat mengelap wajahnya dengan serbet di bahunya---yang Jaehyun yakin adalah serbet yang juga untuk mengelap meja.
Jaehyun mengambil tangan Taeyong dan menaruh gumpalan tisu --yang bekas ia pakai untuk mengelap wajahnya tadi-- ke telapak tangan Taeyong.
"Tolong buangkan,"
Lalu pergi. Membiarkan Taeyong dan pikirannya begitu saja.
🏢🏢🏢
"Masuk!" Jaehyun masih sibuk mengelap wajahnya dengan tisu setelah mencucinya dengan air bersih---karena menurutnya cairan kimia pembersih kaca akan berbahaya jika dibiarkan. Bahkan setelah pulang nanti dia berniat ke dokter kulit.
"Selamat pagi, Sajangnim. Maaf mengganggu."
"Engm."
Wanita bernama Lee Hyori itu meletakkan secarik kertas dimeja Jaehyun.
"Aku ingin memberikan surat keterangan cuti milik Kwon Bo Ah. Salah satu karyawan dari divisiku."
"Apa alasan cutinya?"
"Beliau mendadak punya urusan, Sajangnim---"
"Oh ya. Apa kau tahu salah satu bawahanmu melakukan kelalaian saat bekerja?" Jaehyun sedikit menggeser posisi laptop agar tak menghalangi pandangannya terhadap Hyori.
Hyori jelas juga bawahan Jaehyun. Tetapi dalam departemen cleaning service, Hyorilah yang memimpin dan bertanggung jawab.
"Kelalaian? Boleh aku.. tahu kelalaian seperti apa yang dilakukannya, Sajangnim..?"
Jaehyun menghela napas dan kembali pada laptopnya, mengetik sesuatu.
"Aku tidak tahu dia sedang banyak masalah atau apa. Tapi menurutku dia melamun dan tidak fokus saat mengerjakan pekerjaannya."
Hyori tercenung. Ia pikir sejauh ini semua cleaning service selalu fokus karena mereka semua sudah cukup lama bekerja di perusahaan Jaehyun.
"Baiklah. Aku hanya perlu tanda tangan disini kan?" Tanya Jaehyun sambil mengarahkan bolpoinnya di bagian bawah surat. Tidak memperdulikan Hyori yang masih menerka-nerka dalam pikirannya tentang siapa yang dimaksud Jaehyun.
"I-iya. T-tapi.. Anda mungkin ingin membacanya dulu,"
"Ngomong-ngomong.. karyawanmu yang tidak fokus itu aku belum pernah melihatnya sebelumnya--"
"Oh! Mungkin.. yang Anda maksud adalah Lee Taeyong."
Tatapan Jaehyun berhenti di nama yang disebutkan Hyori setelah membaca 'pernyataan permintaan cuti dari karyawan bernama Kwon Bo Ah dan izin melakukan over-handle tugas dan kewajiban kepada Lee Taeyong'.
"Lee Taeyong itu anaknya. Dia bilang ibunya sudah menyiapkan surat ini jauh-jauh hari dan mereka sudah sepakat. Tapi kalau Sajangnim merasa surat ini tidak sah atau melanggar peraturan operasional perusahaan, saya akan memulangkan Taeyo--"
"Jangan"
Hyori sedikit bingung. Sebenarnya ia juga tidak mengerti mengapa Jaehyun begitu cepat memberikan keputusan, biasanya pria 29 tahun itu akan berpikir matang-matang dan memberikan perintah yang sangat bijaksana.
"Tidak apa-apa, Sajangnim. Saya akan mengatakannya sehalus mungkin agar tidak menyakiti Taeyong. Karena sejujurnya saya juga kurang setuju dengan aturan yang mereka buat sendiri,"
"Tidak apa-apa." Jaehyun menekan bagian atas bolpoinnya dan menandatangani surat tersebut. "Mungkin mereka sedang sangat membutuhkan uang."
"Sepertinya begitu. Ku dengar Taeyong juga bekerja paruh waktu di kafe."
"Oh ya?"
"Iya. BoA pernah bercerita,"
Jaehyun mengangguk. "Terima kasih atas informasinya, Hyori-sshi. Setelah ini, aku ingin melakukan sedikit wawancara dengan anak bernama Taeyong itu. Jadi aku bisa mengukur kualitas kinerjanya. Tolong ya,"
"Baik, Sajangnim." Hyori membungkuk setelah beranjak dari kursinya di hadapan Jaehyun.
Tbc
27.01.21
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
Ficción GeneralEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)