“Kalian pacaran?” tanya Yoona, tidak bisa menahan rasa keingintahuannya yang muncul secara spontan. Jaehyun ingin menggeleng tetapi juga ingin mengangguk, ia sendiri bahkan bingung menjelaskan hubungannya dengan Taeyong pada sang ibu.
“Tidak, mom... Kami—“ ucapan Jaehyun tertelan begitu saja, ribuan kosa kata serasa berebut di kepalanya untuk disebutkan. Pada akhirnya Jaehyun hanya bisa menghela napas. “Taeyong itu...” Jaehyun menelan ludahnya dalam. “Taeyong itu orang yang ku ceritakan selama ini, dia orang yang ku sukai selama 6 tahun itu...”
Jaehyun menggigit ujung bibirnya. Kedua matanya terpejam, tidak menyangka dunia ini ternyata lebih sempit dari bayangannya, sampai-sampai ibunya sendiripun masih berada di lingkungan yang sama dengan Taeyong.
Jaehyun membuka mata ketika mendengar suara tawa yang tertahan bak granat yang baru dinyalakan sumbunya. Ia mengernyit melihat Yoona yang terkekeh tanpa suara dan disusul gelak tawa yang menggelegar kemudian.
Kernyitan Jaehyun semakin dalam, ia sedang berduka sekarang ini dan mengapa ibunya malah terlihat bahagia diatas kesedihannya?
“What the— Kenapa tertawa, mom?”
Yoona mengusap sudut matanya yang sedikit berair dengan satu jari. “Kau ini pengecut sekali ya? Masa mendapatkan anak kemarin sore saja tidak bisa?? Payah!”
Jaehyun menatap dengan bingung dengan kedua alisnya yang masih berdenyit.
“Laki-laki macam apa kau ini? Mengambil hati remaja yang lebih muda 11 tahun darimu saja kau tidak bisa, pantas saja kau single terus!?” celoteh Yoona, ia jadi curiga kalau Jaehyun men-jomblo bukan karena pilihan, tapi memang karena tidak pandai memikat hati submisif. “Masa harus mommy ajari sih? Apa tidak malu dengan usiamu?” kata Yoona sambil melangkah ke dapur.
Jaehyun yang penasaranpun mengikuti jejak Yoona.
“Mommy bisa membuat Taeyong memaafkanku?”
“Jangan panggil mommy sebagai mommy-mu kalau tidak bisa membuatmu mendapatkan Taeyong,”
Ucapan Yoona membuat Jaehyun menghentikan langkahnya, merasa tertarik dengan kata-kata tersebut meskipun ia sendiri juga penasaran apa yang hendak direncanakan Yoona. Tapi apapun itu, Jaehyun yakin Yoona tak akan mengecewakannya.
🏢🏢🏢
“Sepertinya kita butuh laptop. Sebentar ya, Taeyong. Aku pinjam laptop punya Jaehyun dulu.” Yoona beranjak. Taeyong hanya mengangguk tanpa menghentikan gerakan jarinya yang menulis.
Beberapa detik setelah wanita itu meninggalkannya, tiba-tiba Taeyong mendengar suara rintihan. Ia menoleh ke atas, dan segera berlari saat melihat Yoona terduduk di tangga sambil memegangi pergelangan kakinya.
“Gangsanim tidak apa-apa?”
“Ti..tidak, tidak apa-apa. Hanya sedikit terkilir..” ujar Yoona sambil sedikit tersenyum canggung. Mencoba tidak mengkhawatirkan Taeyong.
“Ya sudah, aku bantu ya.” Taeyong meletakkan salah satu lengan Yoona di lehernya, dan membantu dosennya itu menuruni anak tangga pelan-pelan. Lalu mendudukkan Yoona di sofa dengan hati-hati.
“Taeyong, tolong ambilkan laptop-nya di kamar Jaehyun ya? Bilang saja gangsanim yang menyuruh,”
“Euh.. Tap-tapi.. apa tidak apa-apa.. aku masuk..”
“Tidak apa-apa, Taeyong..” melihat Taeyong yang hanya diam karena mungkin merasa sungkan masuk kamar orang sembarangan, Yoona pun berkata lagi. “ Tolong yah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
General FictionEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)