“Baju kita tidak ada..”
“Kau tidak akan membutuhkannya selama kita honeymoon, sayang.. Jadi aku meninggalkannya di rumah.”
Taeyong jelas saja langsung menoleh dengan bibir mencebik, tidak mengerti dengan isi pikiran Jaehyun. Senyuman Jaehyun berubah menjadi tawa kecil yang terdengar sangat puas melihat ekspresi Taeyong yang merajuk seperti anak kecil yang mainan kesayangannya baru saja dibuang. Tentu saja Jaehyun tidak sungguhan, baju mereka ada di bagasi mobil yang saat ini ia parkirkan di rubanah hotel. Ia hanya ingin Taeyong tidak memakai apapun saat mereka berduaan agar Jaehyun tidak perlu bersusah payah menelanjangi Taeyong jika penis-nya sedang turn on.
Taeyong baru sadar kalau Jaehyun sepertinya memang sengaja tidak membawa pakaian mereka, oleh karena itu Jaehyun terus memakai bathrobe sejak pagi tadi, sejak morning sex pertama mereka selesai dan kemudian dilanjutkan dengan mandi bersama, yang tentu saja lagi-lagi diselingi dengan sex in the shower.
Taeyong memalingkan pandangan dan menghela napas berat. Membuat pria didepannya langsung menariknya mendekat dan membujuknya.
“Sayang, jangan marah ya.. Aku hanya ingin memanfaatkan waktu denganmu..”
Menurut Jaehyun dia sudah cukup berbaik hati dengan membiarkan Taeyong memakai bathrobe, ya meskipun tanpa pakaian dalam, karena baju yang mereka gunakan ketika pertama kali datang ke hotel sudah mereka berikan ke pelayan hotel untuk di cuci, berikut celana dalam mereka. Meskipun pada awalnya Jaehyun punya fantasi liar untuk membiarkan Taeyong tetap di tempat tidur dalam keadaan ‘polos’ dengan kedua tangan di ikat dan kedua kaki mengangkang.
Tetapi ia takut Taeyong malah menjadi trauma dan mengira akan memperkosanya jika ia merealisasikan rencana-tidak-manusiawinya itu.
“Hyung tidak lupa kan?” tiba-tiba Taeyong menoleh dengan mata menyipit.
“Apa?” tanya Jaehyun tidak mengerti.
“Aku belum mau hamil, jadi harusnya semalam hyung pakai pengaman,” ucapan Taeyong terdengar sangat ingin diiyakan.
“Oh.. itu,” Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia lupa soal kesepakatan bahwa Taeyong menerima lamarannya dengan catatan mereka menunda punya anak sampai Taeyong lulus kuliah. Tapi— Ayolah, yang benar saja. Suami mana yang mau repot-repot pakai kondom jika pasangan seksnya adalah isterinya sendiri?! Jaehyun cepat-cepat menikahi Taeyong karena ingin segera menjadi ayah!. “Aku tidak memakainya,” Jaehyun tersenyum semanis mungkin. “Tapi aku mengeluarkannya diluar. Jangan khawatir,” Jaehyun mengangguk meyakini, tetapi kedua matanya justru berpaling, tidak berani menatap Taeyong karena takut Taeyong menyadari kebohongannya melalui matanya.
Bullshit! Tentu saja Jaehyun tidak mau membuang-buang spermanya di sprei atau air di dalam jaccuzi yang mereka gunakan semalam, ia punya isteri yang tidak perlu dikhawatirkan apabila hamil akibat bercinta dengannya.
Taeyong mendekati Jaehyun dan mencari kejujuran di mata pria itu.
“Awas ya kalau bohong!”
Jaehyun menelan ludahnya, ia yang menjadi pihak dominan disini. Lantas kenapa malah ia yang ketakutan setengah mati atas kemungkinan apa yang akan Taeyong perbuat sebagai sanksi kalau dia ternyata berbohong?
🏢🏢🏢
Mereka benar-benar menghabiskan beberapa hari dengan bercinta. Memang definisi bulan madu yang sesungguhnya, hanya saja menurut Taeyong, Jaehyun tidak perlu berlebihan sampai harus berpakaian dengan bathrobe saja, tanpa pakaian dalam pula!
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
General FictionEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)