Warning : mungkin akan membosankan, but it's my style!👉👌💦
🏢🏢🏢
Taeyong mengaduk makanan dalam mangkuk ditangannya setelah memberikan satu suapan pada sang ibu. BoA sudah bilang kalau dia bisa makan sendiri, tetapi entah apa yang dikhawatirkan putera cantiknya ini hingga bersikeras menyuapinya.
"Kau sudah memaafkannya?" tanya sang ibu. Taeyong mengangkat wajahnya sebentar dengan kedua mata mendelik ke arah lain.
"Belum," jawabnya kemudian. BoA menghela napas.
"Sampai kapan, nak? Jangan menyiksa orang lain seperti itu," nasihatnya. Taeyong meletakkan mangkuk tersebut ke bedside cabinet disampingnya.
"Apa eomma begitu menginginkanku untuk menikah dengan Jung-sajangnim?"
"Ini bukan masalah ingin atau tidak, Taeyong. Eomma hanya berharap kau tidak menyesal di kemudian hari. Eomma memiliki firasat bahwa Jaehyun adalah pria yang paling baik dan tepat untukmu. Mengapa kau tidak memberinya kesempatan? Dia sudah menjagamu selama enam tahun dan tidak pernah mengecewakanmu kan?"
Sebelum pertemuan mereka, memang benar Jaehyun tidak pernah melakukan sesuatu yang membuat Taeyong kecewa.
"Coba kau ingat, sejak enam tahun belakangan kau tidak pernah diganggu oleh teman-teman laki-lakimu lagi kan? Saat kau berjalan sendirian ditengah hujan dan langit yang gelap, kau juga selalu merasa aman kan? Itu artinya Jaehyun menjagamu dengan tulus.. Jika dia mau, kenapa dia tidak membiusmu supaya dia bisa 'menidurimu'..?"
Taeyong semakin menundukkan wajahnya, sedikit malu mendengar kalimat ibunya yang terakhir. Memang benar, Jaehyun bisa melakukan apa saja jika dia memang hanya ingin 'tubuh' Taeyong sebagai pengganti atas pengorbanannya selama ini.
"Tapi ya sudahlah kalau kau memang tidak mau, setidaknya dengan memaafkan saja sudah cukup, dia pasti akan merasa bersyukur.."
Taeyong menatap sebuah kunci yang semula berada di kantong jumpsuit-nya. Ia lupa mengembalikan kunci kamar hotel Jaehyun.
Tiba-tiba ia teringat dengan apa yang terjadi dirumah Jaehyun ketika bimbingan tadi. Dia tahu ada yang aneh ketika Yoona tiba-tiba ingin memakai laptop Jaehyun, karena biasanya wanita itu paling hanya mencoret-coret kertas untuk memperjelas bahan bimbingan atau mengirimkan file ke email Taeyong apabila ada yang kurang jelas.
Ditambah Yoona yang mendadak terkilir di tangga, padahal sudah beberapa minggu Taeyong melakukan bimbingan dosennya itu sama sekali tak tampak sebagai wanita yang ceroboh.
Taeyong menyunggingkan senyum tipis. Senyum geli yang bercampur dengan rasa penyesalan. Sebegitu berartinyakah dirinya untuk Jaehyun? Sampai Jaehyun bahkan 'mengikutandilkan' ibunya sendiri agar Taeyong memaafkannya?
"Eomma, bagus kan?" tanya Taeyong sambil menunjukkan boneka teddy bear berwarna cokelat yang sedang memegang mawar.
Salahkan tangannya yang masih memiliki kebiasaan mengutil barang orang. Ia ingin memiliki boneka itu jadi dia mengambilnya dari kamar Jaehyun dan menyimpannya di kantong jumpsuit-nya.
🏢🏢🏢
"Sebenarnya sajangnim bisa membantu menumbuhkan perasaanku lebih cepat,"
Jaehyun menaikkan sebelah alisnya, tidak mengerti walau sebenarnya ada satu hal yang langsung terlintas di otaknya, tetapi mustahil Taeyong menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
Ficção GeralEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)