"Sudah baca isinya?"
"Su---" Taeyong meraih kembali kertas yang baru saja ia letakkan diatas meja. Kedua matanya sontak terbelalak, terutama di bagian 'apa saja'. Ia membanting kertas itu di meja dan menatap Jaehyun seolah ingin melahapnya.
Tetapi atasannya itu malah tersenyum sambil menopang dagu dengan punggung jarinya; ia menang.
🏢🏢🏢
Taeyong menghentakkan kakinya kesal. "Tega-teganya dia menulis hal seperti itu didalam surat!! Kalau aku tidak butuh uang sudah ku bakar dia hidup-hidup!!!!"
"Siapa yang kau bakar hidup-hidup?"
Taeyong membalikkan badan dan menemukan pria yang baru saja disumpahinya menatapnya dari atas gelas kopi yang diseruputnya.
Taeyong memalingkan pandangannya malas, apa makhluk ini memang sengaja diciptakan untuk menguji mentalnya?
"Heh. Sini dulu." Jaehyun menarik sikut Taeyong ketika Taeyong ingin pergi.
"Jangan pegang-pegang!" Taeyong menarik sikunya dengan cepat. Dia selalu risih disentuh oleh orang asing, bahkan dia pernah di skors waktu SMA gara-gara meninju teman laki-lakinya yang sembarangan memeluknya lantaran panik ada serangga.
"Kau harus terbiasa dengan sentuhanku, Anak Muda. Biar kita bisa melanjutkannya ke jenjang yang lebih intim."
"Mohon maaf ya, Orangtua. Aku tidak tertarik sedikitpun untuk melanjutkannya denganmu."
Jaehyun menghela napas panjang, lalu menunjukkan kertas yang baru ditandatangani Taeyong.
"Kau tidak lupa ini kan?"
Taeyong merampasnya, tapi tangan Jaehyun lebih cepat mencegahnya dengan menjauhkan kertas itu dari jangkauan Taeyong.
Taeyong menipiskan bibir. "Kau sengaja ya? Memanfaatkanku saat aku sedang kesulitan?" Ia mengalihkan pandangannya malas.
"Loh. Aku kan membantumu. Kenapa kau malah menuduh yang tidak-tidak?"
"Yang tidak-tidak apanya?!!! Sudah jelas-jelas di kertas itu kau menulis bahwa aku bersedia disuruh-suruh melakukan hal yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun yang tidak pada saat jam kerja dan diluar jam kerja!! Bagaimana mungkin itu tidak dibilang memanfaatkan!!" Taeyong berteriak, sama sekali tidak ingat kalau Jaehyun adalah atasannya. "Jangan mentang-mentang aku anak kecil kau bisa membohongiku ya!"
"Anak kecil ya? Mau ku ajari hal-hal dewasa tidak? Biar kau tidak menganggap dirimu anak kecil lagi,"
"Sinting!"
Jaehyun terkekeh sambil menatap punggung Taeyong yang menghilang dibalik pintu.
🏢🏢🏢
Taeyong menatap sekitar. Hari ini ada seminar dan ia lagi-lagi terlambat mendapat informasi. Ya, kalau saja dia tidak diberitahu oleh Jungwoo. Jadi sekarang ini dia sedang mencari Jungwoo, karena Jungwoo sudah menyiapkannya tempat duduk agar mereka bisa duduk bersama.
Sebuah tangan yang melambai di antara barisan tempat duduk membuat Taeyong menoleh. Ia melihat Jungwoo memanggil-manggilnya, dan Taeyong pun menghampiri pemuda bergigi kelinci itu.
"Apa sudah dimulai?"
"Belum. Kau hampir melewatkan pembukaannya,"
Acara seminar hari ini hanya diisi oleh mahasiswa yang terpilih mendapat beasiswa oleh J Group. Salah satunya adalah Jungwoo. Sungchan juga terpilih tapi dia duduk paling depan bersama pacarnya yang juga mendapat beasiswa. Sungguh pasangan yang beruntung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
General FictionEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)