Entah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya".
[START POSTED 21.01.27]
Taeyong keluar dari lift yang mengantarnya langsung ke parkiran bawah yang merupakan parkiran khusus staf. Ia berjalan dengan langkah pelan, jadi jikapun Hansol memang tidak sungguhan mengajaknya makan siang bersama, dia tidak akan jadi seperti orang bodoh yang menunggu seseorang yang tak kunjung datang, setidaknya dia bisa pura-pura berjalan sampai keluar parkiran dan masuk lagi dari pintu utama.
Tetapi baru beberapa langkah, sebuah mobil parkir tepat disampingnya. Sang pemilik membuka pintu dari dalam dan menyuruh Taeyong masuk dengan menggerakkan kepalanya.
Taeyong tercenung ditempatnya. Apakah sajangnim barunya ini benar-benar mengajaknya makan siang? Atau bagaimana kalau dia hanya nge-prank saja?
“Ada banyak hal yang ingin ku tanya padamu,” ujar Hansol setelah Taeyong memasuki mobilnya dengan keraguan.
Taeyong menoleh sebentar, lalu kembali menatap lurus ke depan. Dia tidak bertanya balik, hanya mengangguk.
Setelah beberapa menit perjalanan, merekapun tiba di tempat makan yang dimaksud Hansol. Itu tempat kerja Taeyong, tapi dia hanya berstatus karyawan casual yang datang pada akhir minggu. Meski begitu, tetap saja Taeyong merasa sungkan pada teman-temannya yang lain karena ia datang sebagai tamu.
Hansol memilih tempat duduk outdoor untuk mereka berdua, berada di sebelah kiri dari ruangan indoor. Tidak banyak orang yang duduk disana karena terlalu sempit—i mean hanya muat untuk dua orang saja— dan suasananya juga kurang photogenic. Jadi pelanggan lain lebih banyak duduk di indoor dan bagian tengah outdoor yang diapit oleh tanaman-tanaman estetik.
“Pesan saja. Aku traktir,” kata Hansol sambil menyodorkan buku menu yang sebenarnya diletakkan sang pelayan untuknya, tapi ia malah memberikannya pada Taeyong dan membiarkan dirinya mendapatkan buku menu belakangan.
“Terima kasih ya, Winwin,” Taeyong tersenyum pada pelayan yang memberikan buku menu pada mereka. Jujur saja ia sedikit sungkan, tetapi duduk di tempat kerjanya sebagai tamu bukanlah keinginan Taeyong.
“Aku... ikut Sajang—“
“—Hyung,” Hansol menyela sambil tetap membaca menu di tempat usaha Lucas yang bernama XuXiTei itu. Sekedar mengingatkan Taeyong untuk tetap memenuhi permintaannya; memanggilnya ‘hyung’. Ia hanya tidak mau membuat situasi diantara mereka menjadi canggung karena ia ingin mengetahui banyak hal tentang Taeyong. Ia ingin Taeyong bercerita dengan nyaman dan mengalir seperti air.
“Euh— iya.. Hyung..” Taeyong menatap Winwin dengan harapan Winwin bisa membaca pikirannya. Tetapi rekan kerjanya itu malah tersenyum-senyum tidak jelas, mungkin ia berpikir Taeyong malu karena membawa ‘pacarnya’ makan ditempat kerjanya. “Aku.. ikut hyung saja..”
Hansol tidak menjawab, kemudian ia menunjuk sebuah gambar di buku menu. “Aku pesan siu—“
“Hyung tidak mau coba mie favorit disini?”
Hansol mengangkat wajahnya yang masih membaca menu. Taeyong lalu membalikkan lembar buku menu milik Hansol dan menunjukkan makanan yang dimaksud.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.