A FEW WEEKS LATER...Jaehyun merencanakan bulan madu mereka setelah musim memasuki winter, karena menurutnya itu waktu yang cukup tepat untuk sepasang kekasih yang baru saja menikah; atau lebih tepatnya, untuk Jaehyun yang sedang tergila-gila bercinta dengan Taeyong dan tubuhnya yang memabukkan.
Resepsi pernikahan terjadi begitu singkat, bahkan baik Taeyong maupun Jaehyun sendiri sama sekali tidak sadar bahwa mereka sudah menikah; sudah resmi menjadi pasangan sehidup-semati. Satu-satunya hal yang dapat meyakinkan Taeyong bahwa dia sudah menjadi milik Jaehyun adalah, cincin di jari manisnya.
Wedding organizer yang di sewa Jaehyun menggerakkan kurang lebih tiga kali lipat anggota mereka dari resepsi yang biasanya mereka tangani. Ini dikarenakan sang klien mengajukan deadline hanya dua minggu saja. Tentu itu hal yang gila untuk mereka terima, tapi seperti kata pepatah modern; uang bisa memudahkan segalanya. Maka itulah yang Jaehyun dapatkan.
Kebetulan dua minggu setelah resepsi pernikahan mereka digelar, salju pertama turun. Sekolah dan beberapa kampus juga diliburkan untuk beberapa minggu, termasuk kampus Taeyong. Jadi Jaehyun memanfaatkan waktu libur Taeyong untuk mencicil bulan madu mereka.
Sebenarnya Jaehyun bisa saja meminta bantuan Changmin –sebagai ketua program studi— untuk mengizinkan Taeyong cuti tanpa Taeyong harus mengulang semester nanti, selama mereka bulan madu. Tapi Jaehyun sangat memahami Taeyong, pemuda manis yang sudah menjadi isterinya itu pasti tidak mau orang lain terbebani karena kepentingannya.
Jaehyun menghampiri Taeyong yang tengah terpaku, mengagumi ruangan yang saat ini mereka masuki. Tatapan Taeyong yang tidak berkedip dan mulutnya terbuka membuat Jaehyun merasa gemas melihatnya, seolah Taeyong adalah anak kecil yang baru saja diajak ke istana.
“Kau suka, sayang?” Jaehyun memeluk dari belakang sambil mengecupi tengkuk Taeyong, menyadarkan isterinya yang masih sangat muda itu dari kekagumannya.
“Hyung membuatnya sendiri?”
Jaehyun tersenyum sambil tetap memeluk Taeyong. “Tentu saja tidak. Pihak hotel yang menyediakannya untuk kita,”
Taeyong kemudian menoleh ke arah jaccuzi di sebelah selatan. Entah efek lampu atau memang airnya yang berwarna pearl aqua, yang jelas Taeyong suka warnanya yang terang ditengah-tengah ruangan yang didominasi merah ini.“Kau ingin kesana, sayang..?” tanya Jaehyun yang masih mendaratkan bibirnya di perpotongan leher Taeyong. Membuat Taeyong bisa merasakan nafas Jaehyun yang terasa hangat di kulitnya, menambah kesan erotis didalam kamar hotel yang disewa Jaehyun.
Taeyong tidak menjawab, hanya dengan memahami pertanyaan Jaehyun dia tahu Jaehyun mengajaknya mandi bersama. Dan itu sangat memalukan untuk dibayangkan. Pipi Taeyong memanas, meskipun mereka sudah pernah bercinta, tapi tetap saja ia masih malu untuk melakukan hal-hal intim bersama Jaehyun. Semua itu karena hubungan mereka yang terlalu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
Ficção GeralEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]