‘Sweet breakfast for the sweetest♡’
Taeyong mengernyit. Sarapan manis untuk yang termanis? Siapa yang membelikannya makanan pagi-pagi buta begini? Bahkan hari saja masih gelap.
Ia meraih kantong kertas didepannya itu. Masih hangat, sepertinya baru diletakkan diatas mejanya. Ia mungkin akan tetap disitu sampai Doyoung memberitahu kalau dia sudah pulang ke apartemennya, meminjam kamar mandi di apartemen temannya itu lalu kembali lagi ke tempat kerja. Bisa saja Taeyong mandi di kamar mandi kantor, tapi ia juga butuh baju ganti untuk pergi ke kampus.
Ketika ia menegakkan tubuhnya, selimut yang tidak ia sadari sudah menghangatkannya satu malam merosot ke lantai. Taeyong menoleh, ia tidak pernah melihat selimut itu sebelumnya. Jadi tidak tahu milik siapa selimut itu..
🏢🏢🏢
Jaehyun menatap lurus ke depan. Hari ini para pimpinan keluarga Jung melakukan rapat untuk membahas jumlah investor perusahaan ‘Group J’ yang menurun, belum terlalu drastis tetapi setidaknya mereka harus mencegah lebih awal sebelum hal itu benar-benar terjadi.
Jaehyun merasa bahwa perusahaannya baik-baik saja. Dan percaya diri bahwa Valentine Peach selalu aman ditangannya. Sebagai direktur pemasaran Jaehyun melakukan banyak hal diluar jobdesc yang seharusnya. Itu karena ayahnya—sang direktur utama— ingin dia lebih berguna sebagai anak. Jaehyun diberi jabatan yang lebih rendah dari saudaranya yang lain tetapi dibebankan pekerjaan yang lebih banyak.
Jika mengingat itu Jaehyun hanya bisa tersenyum miris. Ada begitu banyak ketidakadilan yang didapatkannya didunia ini. Tapi dia bisa apa? Jika bukan karena ibunya dia sudah angkat kaki dari perusahaan yang berisi jalang-jalang haus belaian yang selalu menatapnya dengan tatapan ‘perkosa aku’ itu.
Namun meski begitu; meski Jaehyun selalu menuai prestasi untuk perusahannya, ayahnya tak sedikitpun menghargainya. Ayahnya selalu memandang seolah selama ini ia tidak melakukan apapun sebagai direktur pemasaran.
Bahkan seperti sekarang, setiap kali mereka rapat Jaehyun hanya akan menjadi arwah yang sama sekali tidak dianggap kehadirannya. Opininya untuk memajukan perusahaan hanya akan menjadi suara lalat yang tak perlu digubris. Jadi Jaehyun hanya diam, membiarkan keempat pria didepannya melakukan diskusi dan dia menjadi pendengar budiman.
🏢🏢🏢
“Kalau terjadi sesuatu pada Taeyong, cepat hubungi aku.” Jaehyun menyentuh pundak Hansol. Dia sangat beruntung memiliki saudara tiri seperti Hansol. Jika memutarbalikkan waktu, Hansol punya hak untuk membencinya sebagai hyung yang tertua. Tetapi Hansol bilang apa yang terjadi dengan keluarga mereka tidak akan pernah berubah. Dengan Hansol membenci Jaehyun tidak akan merubah kenyataan bahwa mereka tetap memiliki ayah yang sama. Jadi seiring berjalannya waktu Hansol juga menganggap Jaehyun sebagai adiknya juga.
“Kau yakin mempercayainya padaku?” Hansol bertanya tenang sambil memasukkan kedua tangan disaku celana. Ada senyum menggoda dimatanya, ingin menakut-nakuti dan seakan-akan menyuruh Jaehyun untuk berpikir dua kali.
“Aku serius, hyung. Jika terjadi sesuatu pada Taeyong kau orang pertama yang ku cari,” ancam Jaehyun, meski ada senyum setelahnya, menandakan dia tak akan terpancing dengan permainan psikologis Hansol.
Pria yang lebih tua tiga tahun dari Jaehyun itu tergelak. “Posesif sekali. Aku jadi takut membayangkannya,” ujar Hansol dengan sedikit berdesis.
“Aku janji kalau kau membantuku kali ini, aku akan memberikanmu ‘jodoh’. Biar kau cepat menikah dan menjadi yang pertama mendapat warisan dari ayah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
Художественная прозаEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)