🏢 Pt. 16

2.8K 380 21
                                        


Jaehyun membalas tatapan Taeyong dengan tatapan yang sulit diartikan, ia mendekati bibir ceri Taeyong yang mengkilap karena mungkin air matanya juga membasahinya.

Entah apa yang ada di pikiran Taeyong sehingga ia tidak menolak ketika Jaehyun menciumnya. Atasannya itu mengecup bibirnya pelan lalu dilanjutkan dengan sebuah lumatan lembut di bibir bawahnya.

Biasanya, Taeyong akan marah. Tetapi kali ini ia memejamkan mata, terlebih ketika Jaehyun menegakkan sedikit punggungnya agar Jaehyun bisa lebih mudah dan leluasa.

Jaehyun menyentuh dagu Taeyong dengan tangan yang sebelumnya memijat lutut pemuda manis itu, dengan tujuan agar ia bisa  menikmati dan mencecap keseluruhan bibir tipis Taeyong tanpa ada yang terlewatkan seincipun, bahkan meskipun itu sudut bibirnya.

Dengan bantuan jarinya, Jaehyun menarik dagu Taeyong agar kedua belah bibirnya terbuka. Ia baru akan menjulurkan lidahnya ke dalam mulut hangat Taeyong ketika merasakan tangan mungil itu memukul dadanya beberapa kali dan berusaha mendorongnya.

Jaehyun membuka mata karena Taeyong menjauhkan wajah, dengan maksud melepaskan bibirnya dari ‘santapan’ Jaehyun. Ia menatap kemana mata Taeyong mengarah.

Euh— Maaf.. aku lupa ketuk pintu tadi,”

Karina segera tersadar ketika sepasang manusia yang sejak-pertama-kali-ia-membuka-pintu-sudah-berciuman itu kini menatapnya. Ia mengalihkan pandangannya dengan kikuk, lalu mundur sampai melewati dan menutup pintunya lagi.

Taeyong langsung menurunkan diri dari gendongan Jaehyun. Ia sudah membuka mata sejak mendengar pintu ruangan Jaehyun terbuka. Oleh karena itu dia berniat melepaskan diri, tetapi Jaehyun malah semakin memperdalam ciumannya sehingga Taeyong harus memukul dadanya dan mendorong tubuhnya dengan kuat.

Taeyong mendelik ke sekitar dengan gugup. Pipinya memanas, kenapa ia bisa-bisanya membiarkan Jaehyun menciumnya??

“Aku akan... kembali bekerja..”

“Tapi kakimu—“

Awh!”

Belum Jaehyun selesai bicara Taeyong sudah kembali meringis karena lututnya yang masih sakit. Jaehyun bergegas menghampiri pemuda cantik itu dan hendak menggendongnya lagi. Tetapi Taeyong menolak.

“Bagaimana kau bisa bekerja dengan kondisi kaki seperti ini?” Jaehyun berdesis kesal. Ia jelas sangat khawatir dengan kondisi Taeyong sehingga membuat Taeyong sedikit heran dan berpikir mengapa Jaehyun begitu cemas melebihi dirinya sendiri?

🏢🏢🏢

Tentu saja gosip tentang Taeyong yang berciuman dengan direktur ‘sempurna’ bernama Jung Jaehyun menyebar sangat cepat seperti virus. Setiap departemen membicarakannya dari lantai dasar sampai lantai teratas. Tentu semua orang tidak akan percaya dengan mudah mengingat Taeyong hanya seorang cleaning service dan Jaehyun yang menduduki direktur departemen pemasaran. Jenjang jabatan mereka sangat jauh. Jadi sangat tidak masuk akal kalau Jaehyun punya hubungan dengan Taeyong.

Oleh karena itu, semua staf berbondong-bondong mencari tahu siapa itu Taeyong? Dan yang mana orangnya? Bahkan sesama cleaning service sampai lelah terus-terusan ditanyai tentang Taeyong.

Sojin membanting topinya dimeja setelah ia sampai diruang loker, ia baru selesai mengerjakan pekerjaannya dan hendak istirahat sebentar. Sedangkan Taeyong tengah bersiap untuk masuk kerja lagi karena baru pulang dari kampus.

“Sebenarnya gosip yang beredar itu benar atau tidak? Kalau tidak benar, sana cepat beritahu pada semua orang biar aku tidak ditanya-tanya terus tentangmu..!” ujar wanita berusia 40 tahun itu. Ia menselonjorkan lengan kirinya dan menidurkan kepalanya diatasnya. Satu harian ini sudah ada belasan karyawan yang bertanya padanya—‘yang namanya Taeyong itu yang mana ya?’, ‘apa orangnya cantik?’. Telinga Sojin hampir panas mendengarnya.

I WANT YOU SO BAD [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang