Jaehyun sudah menganggap ibu Taeyong seperti ibunya sendiri, lebih tepatnya semenjak ibu Taeyong itu masuk rumah sakit. Ia juga menyuruh pihak rumah sakit untuk melakukan yang terbaik agar beliau segera sembuh dan menyuruh langsung menghubunginya jika terjadi sesuatu atau membutuhkan biaya perawatan lain.
Itu sebabnya dia sedikit bingung ketika Taeyong meminta gaji lima bulannya, yang sebenarnya juga Jaehyun berikan menggunakan tabungan pribadinya dan bukan uang perusahaan.
Jaehyun mengeluarkan ponselnya ketika terdengar bunyi notifikasi.
“Bibi, maaf. Aku harus pergi. Jaga kesehatan bibi,”
Jaehyun pergi setelah BoA mengangguk. Ia akan menuju suatu tempat setelah membaca pesan Hansol yang berisi :
| Taeyong melamar kerja di kantorku kalau kau mencarinya.
🏢🏢🏢
“Kenapa kau menerimanya?” Jaehyun tidak bisa menahan diri untuk sekedar basa-basi hingga ia langsung bertanya to the point begitu melangkah keluar dari rumah sakit.
“Memangnya kau tahu mau mencari kemana kalau dia melamar kerja di tempat lain?” tanya Hansol santai.
Sama sekali tidak terpengaruh dengan nada bicara Jaehyun yang sarkas, karena menurutnya, ia sudah melakukan langkah yang benar, yaitu membiarkan Taeyong bekerja di perusahaannya; dibawah pengawasannya.
Jaehyun menghentikan langkahnya sejenak, matanya terfokus pada sosok mungil yang sedang menyebrang hingga ia tak lagi mendengar ucapan Hansol melalui ponselnya.
Kedua kaki Jaehyun lantas membawa tubuhnya berbalik, ia tidak mau membiarkan pemuda cantik itu melihatnya disini dan bertambah marah, Jaehyun akan menghilang untuk beberapa waktu hingga ia yakin Taeyong sudah cukup siap untuk mendengar ‘semuanya’, mengetahui ‘segala kenyataan’ yang ada selama ini dengan kepala dingin dan lapang dada.
🏢🏢🏢
“Ten mau datang kesini,”
“Bagus. Semoga kali ini bukan prank ya,” cibir Mark tanpa mengalihkan fokus dari layar ponselnya yang dimiringkan menjadi horizontal.
Johnny berdecak, ia tidak bisa membalas karena pemuda Thailand yang sudah menjalin hubungan long distance relationship dengannya selama beberapa tahun itu memang sudah berkali-kali mengatakan akan ke Han-guk untuk bertemu dengannya, sekaligus ingin menyambut musim dingin karena tidak ada musim itu di negaranya.
Tetapi lelaki yang lebih muda satu tahun darinya itu memang tidak pernah berniat nge-prank, hanya Mark saja yang melebih-lebihkan.
“Aku gugup,”
Mark tersedak atas tawanya yang tertahan, sehingga menimbulkan suara meringkik yang mirip seperti kendaraan mogok.
“Kau tidak bawa KTP ya, hyung?”
Johnny mengernyit, begitupun Jaehyun yang hanya menjadi pendengar budiman.
“Memangnya kenapa?” tanya Johnny tidak mengerti.
“Coba cek di KTP-mu, kau ini sudah usia berapa. Kalau sudah ingat baru pikir-pikir lagi apa seusiamu ini masih pantas gugup atau tidak.”
Johnny merampas ponsel Mark lalu membuangnya keluar jendela.
“Shit!” Mark melucah dengan kedua mata melebar menatap sang hyung. Tetapi ia tidak beranjak dari posisi nyamannya di sofa dan malah mengeluarkan ponselnya yang lain dan melanjutkan game yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU SO BAD [JaeYong]
Ficción GeneralEntah kenapa Jaehyun si direktur tampan sangat "menginginkan" cleaning service bernama Taeyong yang masih 18 tahun untuk "memuaskannya". [START POSTED 21.01.27]
![I WANT YOU SO BAD [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/257435318-64-k341977.jpg)