Nine ~

184K 23.7K 1.6K
                                    


Haii gaess sekira nya klo ada yang typo atau kaya yang gak nyambung kata - kata nya kasih tau gue yaaa

Happy Reading❤️

"Hoam."

Eca terbangun tangannya langsung menjelajar ke atas nakas yang tepat berada di samping tempat tidur nya mencari benda pipih.

Sgenggaman tangan nya atau lebih besar mengambil nya lalu melihat beberapa notifikasi Wa, dan promo belanja online yang masuk hp dan jam yang tertera di situ.

Di lihat nya jam sudah menunjukan pukul 6.30 Eca pun melangkahkan kaki ke kamar mandi. Selesai mandi daan menggunakan baju sekolah.

Eca hanya memakai bedak baby dan sedikit lipgloss di bibir nya, bibir nya sudah berwarna pink alami.

Eca saat ini berada di depan kaca kotak persegi panjang ke bawah, Eca bisa melihat dirinya dari atas sampai bawah. Mesya memiliki tinggi 159, body yang tidak kurus atau tidak gemuk, pinggang yang ramping pas untuk di peluk. Wajah nya cantik dan juga imut memiliki buku mata lentik dan hidung mancung, alis nya tidak terlalu tebal.

"ini mah kurus apa ramping dah kecil banget. Tapi di liat-liat nih tubuh cakep juga lebih agak feminim dari pada tubuh gue yang asli. Klo tubuh gue yang asli mah pundak nya lebar lebih ke tomboy. Yudah lah gapapa ini artinya gue bisa Cari pacar, eitsss Mesya kan udahh punya pacar ahayyy. Oke misi hari ini adalah mencari orang bernama Dirga. Okee mass pacarr i'm comingggg"

Selesai bermonolog, Eca turun ke bawah di dapati nya bunda dan ayah sedang sarapan dan juga teman-teman abang nya.

"Eca mau sarapan apa sini," ucap bunda melihat Eca yang akan menghampiri meja makan.

"Roti sama selai strawberry aja 1 bun," jawab Eca.

"Nih habisin ca." Bunda menyodorkan piring yang sudah berisi roti berselai Strawberry. Eca pun melahap rotinya yang di berikan bunda.

Eca melihat abang kembar nya yang juga berada di meja makan, di lihat nya abang nya masih belum menggunakan seragam sekolah.

"Nggak sekolah lo bang?" tanya Eca.

Tatapan Eca beralih ke kedua abang kembar nya, mereka yang di tanya hanya diam.

Sampai Jarvis membuka suara."Lo nanya gue apa Darvis?"

"Yaa siapa aja yang ngerasa jadi abang gue tapi kalo ngga merasa mah gausah di jawab" Eca yang mendengar jawaban itu memutar mata malas, di pikir nya emang tidak bisa salah satu dari mereka langsung aja jawab tanpa harus bertanya.

"Ecaa pamit Bun Yah," pamit Eca kepada kedua orang tua nya.

"Mau naik apa Ca?" tanya Ayah Fernan.

"Naik sepeda yah," jawab Eca.

"Yaudah hati-hati," ucap bunda.

"Oke. Assalamualaikum."

Eca menyalimi kedua tangan orang tua nya dan beranjak dari meja makan dan melewati ruang tamu, yang saat ini teman-teman abang sudah berada di situ tidak memakai seragam masih memakai baju kaos.

•••••

Eca pun berangkat mengayuh sepeda nya. Memasuki gerbang sekolah dan memakirkan sepeda nya.

"Anjrodd cape juga ternyata, engep euyy. Hos...hos.. kalau gini gue mending minta beliin motor dah kan secara bokap gue kaya."

"Oiii Ca!" panggil salsa yang kini sudah berada di belakang menepuk pundak Eca.

Salsa melihat Eca hanya diam dan bernafas tak karuan "Ngapa lu bengek?"

"Bacot."

"Wihh santai." Balas Salsa.

WHATTT? Gue Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang