Thirty Four ~

129K 17.8K 1.4K
                                    

Bye Sadtember, Welcome octrouble

***

Jean dan Ardan mungkin hanya sebatas masalah sepele tapi bagi mereka tidak, kadang nafsu membunuh itu akan muncul tanpa di undang.

Dulu Jean pernah mengikuti Mesya diam-diam sehabis masalah botol minum itu, namun setiap kali mengikuti nya Mesya tidak pernah sendiri.

Saat pulang pergi ke sekolah pasti di antar oleh supir, Mesya tidak pernah mengikuti kegiatan ekskul apapun, jika ada kerja kelompok pun pasti selalu di rumah Mesya, dan terakhir Mesya selalu berada di dekat Malvin setiap hari nya.

(*Hoki juga jadi naks rebahan)

Rafkal baru saja masuk ke dalam ruangan bawah, ia langsung  mengeluarkan isi dari kresek hitam itu. Dan memasukan nya ke dalam wastafel untuk di bersihkan.

Ruangan bawah tanah dengan segala sisi yang luas. Sebuah ruangan yang memiliki banyak ruangan lagi berbeda-beda.

Ada ruangan khusus para anggota inti, ruangan untuk koleksian Rafkal, dan ruangan olahraga. Di tengah-tengah juga terdapat Ring tinju yang biasa di gunakan para anggota.

Banyak sekali coretan dan bekas darah tapi bukan untuk tempat menyiksa para korban mereka. Mereka mengeksekusi para korban nya di sebuah tempat salah satu bagian rumah Dirga yang mana tempat itu di buat khusus oleh om Edgar.

Di basecamp ini hanya tempat yang di jadikan perkumpulan sebagian besar para anggota the scar.

"Jean sama Ardan, menurut gue 2 orang itu sih yang rada susah," ucap Rafkal ia memulai pembicaraan.

"Yang dendam itu mereka berdua, Boni mah cuma ikut-ikutan mulu" lanjut nya.

"Lo, juga termasuk kan" Balas Dirga, ia baru keluar dari sebuah ruangan yang hanya berlapiskan kaca.

"Ck, gue mah asal dapet tangan yang cakep mah, hayuk." Jawab Rafkal, tangan nya masih membersihkan 'tangan' dari Laura yang berlumuran darah.

"Sampai kapan lo bakal terus pacaran sama Mesya?" Tanya Rafkal.

"Sampai lo semua pada mati," sinis Dirga, ia melepaskan baju nya yang kotor.

"Awal nya mah kasihan lama-lama juga suka kan," ledek Rafkal. "Hal sepele tapi kalo berurusan sama orang yang salah mah bakal berabe,"

"Gue rada takut sama Jean sih, dia dari kecil udah sedeng. Gak mungkin kan di bakal ngelepas Mesya gitu aja cuma karena dia pacaran sama lo" sambung Rafkal.

Ia mematikan kran di wastafel dan mulai mengeringkan 'tangan' itu dengan kain.

"Kalo si Ardan entahlah susah di tebak orang nya."

"Lo diem deh Raf, cape gue denger nya,"  ujar Dirga sedikit kesal.

"Jadi lo mau gue kaya Darvis yang diem aja gitu," kata Rafkal.

"Masih mending Darvis dari pada lo,"

"Cih mana mending gue lah, mana ada abang yang bakal diem aja pas tau temen-teman nya nargetin adek nya. Ya kalo target taruhan mah biasa aja, lah ini target pembunuhan."

"Lo pikir Darvis diem doang?" tanya Dirga. "Dia juga mantau kalian kalo lo mau tau,"

"Papan target dia kamar gue, setengah nya kerjaan Darvis dan beberapa itu orang yang berurusan sama Mesya. Dia ngasih daftar nama orang yang ganggu adik nya, nyuruh Ardan sama Jean yang ngurus biar mereka berdua gak terlalu fokus ke Mesya." Jelas Dirga, ia menarik nafas nya sejenak.

WHATTT? Gue Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang