Nineteen ~

177K 22.1K 2.5K
                                    

Kini SMA Kartika Chandra sudah memasuki jam istirahat, namun berbeda dengan Eca ia tetap berada di kelas nya antara malu bercampur kesal menjadi satu sejak ia meninggalkan area rooftop tadi.

Setelah Dirga mengatakan hal itu reflek Eca mendorong tubuh Dirga yang membuatnya terjungkal kebelakang. Setelah itu Eca langsung pergi tidak memperdulikan kondisi Dirga.

Eca sebenarnya sudah berada di dalam kelas nya ketika tadi jam sudah memasuki pelajaran ke dua.

Namun sejak Eca masuk ke kelas setelah membolos tadi tidak ada yang berani mengajak nya berbicara karena bisa di lihat dari wajah Eca yang di tekuk sudah di pastikan gadis ini sekarang dalam mode senggol bacok.

Fita saja yang duduk di sebelah Eca pun ikut kena semprot ketika dia sengaja menoel-noel lengan Eca untuk mengajak nya bercanda.

"Ca anjir lah muka lo kusut banget bego." Cantika buka suara sedari tadi melihat keterdiaman Eca.

"Bacot ah,"

"Tadi aje seneng-seneng kan lo bolos bareng pacar, eh pas balik muka ketekuk kek boneka annabelle." Kini Salsa ikut berbicara sedikit penasaran apa yang terjadi dengan temannya ini.

"Anjing lo!"

"Serius Ca, kenapa sih cerita napa" Ucap Fita jiwa kepo nya sudah tak tertahan kan

"Nih kita gak ikut ke kantin biar lo bisa cerita ke kita," lanjut Fita.

"Tau nih Ca jangan sampe pengorbanan cacing-cacing kita untuk ngga makan jadi sia-sia." Cantika ikut-ikutan mengompori.

"Buru Ca gue tampol juga lo lama-lama,"

"Jadi gini gue kesel sumpah pengen nyebur ke rawa-rawa selokan," ujar Eca sambil besengut.

"Kenapa nih, lo di katain sama kak Dirga?" celetuk Salsa sambil membenarkan tempat duduk nya.

"Bukan," jawab Eca.

"Terus kenapa monyet,"

"Masa gue di bilang bau iler," ucap Eca pasrah menceritakan hal ini kepada teman-teman nya.

Ucapan nya situ sontak membuat ketiga temannya tertawa sampai terpingkal-pingkal melihat wajah Eca yang benar-benar kesal saat ini.

"Pfft! Anjing bengek gue." Cantika memukul pelan meja nya

"Aduhh perut gue gak kuat." Fita juga memengangi perut nya.

"Badjingannnn.. Padahal gue berbaik hati ngobatin dia tapi apa di bales dengan kata-kata laknat yang menusuk jantung gue."

"Eh tunggu-tunggu." Ucapan Salsa membuat ketiga nya terdiam.

Tangan Salsa maju memegang pipi Eca, "kulit lo bersisik di pipi deh."

"Lo kira uler apa gimana," ucap Fita menghentikan tawanya tadi.

"Kulit kering ini mah," sahut Cantika yang ikut memegang sebelah pipi Eca.

Cantika mencoba mendekatkan wajahnya ke wajah Eca."Bau jigong anjing... Jangan-jangan ini bau iler"

"Buset Ca bener ini mah kata kak Dirga, dia jujur anjirr" Lanjut Cantika

"Kaca mana kaca." Buru-buru Eca mengaca setelah Salsa memberikan kaca kecil milik nya.

"Ahhh gue baru inget, tadi kan lo narik gue ke lapangan trus gue ngerasa di pipi gue kek banyak air gitu trus langsung aja gue lap deh." Eca menatap Cantika yang tadi menarik tangan Eca ke lapangan.

"Jorok anjirr, terus lo udah cuci muka?" tanya Cantika.

"Belom kan airnya juga udah ilang dari pipi gue."

WHATTT? Gue Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang