Twenty ~

173K 22.1K 2.1K
                                    

Typo tolong tandai
*****

Hening

Teman-teman Dirga tidak ada yang bersuara satupun, masih mencerna setiap kata yang di lontarkan oleh ketua mereka. 

Untuk pertama kali nya seorang Dirga meminta sebuah saran apalagi ini tentang seorang 'perempuan'. 

Mereka mengedipkan mata berkali-kali melirik satu sama lain, menunggu satu diantara mereka membuka suara. Hingga akhirnya Boni yang berani membuka suara terlebih dahulu.

"Sek sek bentar." Boni menempelkan salah satu telapak tangan ke kening Dirga. "Nggak panas kok," ucap nya kembali.

"Lo serius nanya ginian ke kita Dir ?" Tanya Jean yang berada di samping Boni, Dirga hanya mengangguk sebagai jawaban

"Lu klo nanya tentang cara pedekatean ke cewek mah gampang. Lah ini cara bikin seneng cewek lagi ngambek" Lanjut Jean, pertanyaan ini sangat rumit sepertinya. Karena di kondisi ini juga cowok akan menjadi serba salah.  

"Cewek klo ngambek di apa-apain juga kagak seneng deh kayak nya" Jawab Darvis meminang-minang.

Dia mempunyai 2 mantan kekasih ketika SMP dan kelas 1 SMA namun kini sudah putus. Dan jika dari segi pengalaman nya cewek ngambek hampir sama seperti PMS jika di diemkan salah namun jika di tanya juga salah. 

Kini mata mereka menuju ke arah samping Darvis, yaitu Rafkal salah satu orang yang paling playboy diantara mereka.

"Mantan cewek gue pas itu ngambek, gue bujuk malah minta putus. Ada juga yang gue kirimin gofood malah makanan nya di lempar ke abang nya, itu abang nya jadi marah-marah ke gue. Ada yang gue samperin kerumah nya eh malah gue di gebukin sarung sama bapak nya karena ngebuat anak cewek nya nangis dan ada nih satu cewek ini yang ikut gue diemin ehh malah ampe sekarang, mana udah  2 bulan ini lagi" Ucap Rafkal menceritakan pengalaman nya yang mengenaskan itu. Membuat kelima teman nya ikut meringis mendengarnya. 

Dia juga bingung dengan sifat perempuan yang  berbeda-beda dan sangat sulit di tebak, jadi ia juga tidak tahu harus menjawab apa dari pertanyaan Dirga tadi. 

"Gue gak punya cewek" Ucap Ardan Wijaya, salah satu teman Dirga termasuk inti The Scar yang terkenal super duper dingin dan sangat irit bicara. 

Sedangkan Dirga yang mendengar jawaban teman-teman nya yang sepertinya sia-sia ini hanya memijit pelipis nya pelan. 

Apa yang ia harus lakukan ke pacar nya ini? Pertanyaan yang masih terus berada di dalam pikirannya sampai Dirga pulang ke rumah nya. 

•••••

Hari Sabtu adalah hari yang biasa dikenal menjadi malam minggu, hari yang biasa di lakukan oleh orang-orang untuk saling mengumpul, liburan bersama keluarga atau yang paling di kenal dengan hari untuk para remaja jalan dengan pacarnya. 

Namun berbeda dengan para jomblo yang pastinya merasa hari sabtu itu biasa- biasa aja seperti hari biasanya.

Mungkin termasuk dengan Eca yang merasa hari ini tidak ada yang special, jam menunjukkan pukul 14:15 ia berada di balkon menyeruput coklat panas yang tadi di buat nya di bawah. Tadi memang hujan dari pagi hingga siang, namun kini hujan nya sudah berhenti dari jam 11 siang tadi. 

Menikmati hembusan angin adalah hal terfavorit yang ia lakukan. Eca tidak sedang memikirkan alur novel nya ia juga tidak peduli jika cerita ini berubah sekalipun. 

Namun ia takut mengenai keselamatannya disini. Walaupun ia tidak akan menculik Kirana yang berakhir membuat nya mati itu, ia sedikit takut dirinya akan mati dengan cara lain. 

WHATTT? Gue Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang