Forty Three ~

118K 18.9K 9.1K
                                    

Eca meringis melihat Jean yang terikat dan berlumuran darah, entah kenapa Eca jadi merasa bersalah.

Dirga menarik pisau dari dada Jean, ia yang semula jongkok pun berdiri. Ia melirik ke arah Eca yang berada di pintu.

"Ngapain kesini?" tanya Dirga datar.

Eca yang di tanya hanya diam saja, tubuh nya mendadak berkeringat hebat. Hidung nya kembang kempis mengikuti irama jantung nya yang berpacu dengan cepat.

Ia mentaruh hp nya di kantong, kedua tangan nya memcengkram dengan erat tongkat baseball semacam menyalurkan rasa takut nya.

Eca bisa merasakan kaki nya bergemetar, hawa di sini menjadi dingin seketika aura nya juga begitu mencekam.

Dirga berjalan mendekat ke arah Eca dengan tubuh yang banyak noda darah dan tangan yang menggengam sebuah pisau, menambah kesan seram.

Jika di tanya saat ini Eca sangat menyesal ke rumah Dirga, tatapan Dirga sangat tajam seperti predator yang tengah menargetkan mangsa nya.

Eca yang biasanya memiliki tingkat keberanian di atas rata-rata kini mendadak menciut. 2 langkah lagi Dirga mendekat ke arah Eca.

Tubuh Eca spontan mengayunkan tongkat baseball nya ke arah Dirga.

Shit tubuh Eca tidak bisa di ajak berkompromi, seakan memang sengaja menghantar Eca kepada kematian.

Dakkh

Bunyi suara tongkat baseball Eca yang memukul tepat di rahang wajah Dirga.

Bunyi suara tongkat baseball Eca yang memukul tepat di rahang wajah Dirga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirga mengusap area bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah. Ia menatap datar ke arah gadis yang berani memukul nya.

Dirga mengusap lagi dengan perlahan bibir nya menggunakan ibu jari ada tersisa sedikit darah, Dirga memasukan ibu jari nya ke dalam mulut nya lalu mengisap nya.

Dengan tersenyum miring Dirga tidak melepaskan tatapan nya ke arah Eca.

"Wanna die, huh?"

Eca meneguk kasar saliva nya, langit bisa kah kau turun kan keajaiban? Eca ingin menghilang tanpa terlihat.

Sedangkan di sisi lain Jean sedari tadi bibir nya tidak bisa diam ia terus merapalkan doa agar gadis bodoh itu tidak kehilangan nyawanya sekarang.

Wajah Eca pucat pasi diri nya mendadak kaku tidak bisa bergerak, Dirga kini berada di depan Eca yang sedang membeku.

Tongkat baseball itu masih berada di genggaman Eca, Dirga melempar pisau nya dengan asal. Tangan nya beralih kepada tongkat baseball Eca yang ikut bergetar.

"Calm down baby," kata Dirga dengan suara rendah.

"What are you doing here?" tanya Dirga, tangan nya mengusap pelan keringat yang sudah membasahi seluruh wajah gadis nya.

WHATTT? Gue Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang