Yoo gue double up, lumayan panjang juga kata nya xixi semoga gak bosen.
***
Beberapa hari pun berlalu dengan cepat, sudah 2 minggu Eca di rumah sakit untuk pemulihan. Kaki nya juga sudah bisa berjalan tanpa bantuan lagi malam ini Eca akan pulang.
Menunggu bang Stefano untuk menjemput nya, Eca tidak mau Bunda atau Ayah nya yang menjemput merasa mereka perlu istirahat juga karena selama ini Bunda selalu merawat nya.
Eca sedang merapikan barang-barang nya walupun tidak banyak, hanya semacam hp, notebook dan beberapa buku dan lain nya. Untuk beberapa baju sudah di ambil kemarin oleh Bunda nya ketika menunjungi Eca.
Ceklek
"Bentar dulu bang masih belum selesai," ucap Eca berfikir yang masuk barusan adalah abang nya.
"Masih lama?" tanya nya, suara nya jelas berbeda dari bang Fano.
Eca menoleh ke belakang, mendapati Dirga yang ternyata masuk.
"Gue kira bang Fano," kata Eca."Bang Fano mana?" tanya nya.
Dirga mengedikan bahu tanda dia tidak tahu, ia hanya sekadar berkunjung. Walupun tau nanti Eca akan pulang, dia sudah menawarkan diri untuk mengantar Eca namun gadis itu menolak nya.
Dirga jalan ke arah Eca yang sedang menutup tas ransel nya."Kemarin malem lo obrolin apa sama Jean?"
"Gak ada yang penting," jawab Eca tanpa menoleh. Tapi merasa ada yang menjanggal, "tunggu, dari mana lo tau dia ngobrol sama gue?"
"Semua yang lo lakuin gue tau."
Eca terdiam sebentar lalu menghadap Dirga yang sedang berdiri di belakang nya.
"Lo udah ngasih pelajaran ke dia?" tanya Eca.
"Bukannya emang gitu?" tanya nya lagi melihat Dirga yang hanya diam. "Setiap orang yang ganggu gue, lo bakal urus kan?"
"Lo tau?"
"Hanya orang bego yang gak tau," balas Eca, ia memutar bola mata nya malas.
"Haish! Cukup deh Dir gue gak bisa baca muka lo itu. To the point aja lo pacarin gue buat apa? Kalo ada something bilang, kita lurusin sekarang biar cepet selesai."
"Lo sekarang terlalu berani, Mesya." Tubuh Dirga maju, tapi tidak membuat Eca langsung mundur.
Ia tetap berdiri di tempat nya sampai deru nafas Dirga terasa langsung menerpa kulitnya.
"Walaupun gue gak pernah bunuh cewek, tapi buat lo pengecualian." Dirga mengangkat dagu Eca melihat dengan jelas manik coklat dari mata gadisnya tapi tidak ada terpancar ketakutan sedikit pun.
"Gue juga gak pernah bunuh cowok nih," ucap Eca tangan nya merambat ke leher Dirga, kuku nya yang panjang ia tusukan sedikit pada jakun Dirga."Lo mau jadi yang pertama?"
Dirga tertawa sinis."Dari awal kita ketemu sampai sekarang lo bener-bener beda." sinis Dirga sudut bibir nya terangkat.
"Awal ketemu tanpa aba-aba lo langsung nembak gue, ya jelas beda lah."
Tangan Dirga meyentuh pipi Eca lalu menyelipkan anak rambut Eca ke belakang telinga. "Lo lupa? Awal ketemu yang gue liat, tubuh lo gemeteran."
Eca mengerutkan dahi nya, seriously? Mata elang Dirga terpatri menatap mata Eca. Sial jika terus begini siapa yang tidak takut.
"Mesya," suara dari bang Fano yang sudah di ambang pintu.
"Minggir, gue udah di jemput." Tanpa aba-aba Eca mengambil tas nya dan langsung menyingkir kan tubuh Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATTT? Gue Antagonist?
Teen FictionResa Maundya Putri, gadis yang tewas usai terjatuh dari wahana rollercoaster, bukannya berakhir ke akhirat jiwa nya malah bertransmigrasi ke tubuh tokoh antagonis pada novel "You're Mine". Mesya Anandya Megantara adalah tokoh wanita antagonis yang b...