Ini part 22 udah bisa kebaca semua gak ? Kenapa banyak yang nge longkap ye 🤔😥
*****
Eca mengalihkan pandangan nya kembali ke arah Malvin, wajah sok seperti sedang mendapat suatu kemenangan terpancar dalam senyuman Malvin.
Eca menatap Malvin dengan jengah.
"Gue pikir lo karaktek bengis Vin! Tau-tau nya macem tahu tempe lembek. Ketua geng tapi ternyata goblok ya, langsung percaya sama omongan orang tanpa bukti. Pake cara murahan segala lagi buat hancurin hubungan orang. Di dalam ingatan gue gak ada tuh sejarah nya lo nyuruh gue buat deketin Dirga. Lo itu gak seberapa di bandingkan cowo lain Vin, gue terlalu tolol karena pernah suka sama lo. Tapi sekarang gue baru sadar kalo ternyata lo tuh gak ada pantes-pantes nya untuk di perjuangin""Dan buat Kirana gue gak ada ngapa-ngapain dia, dia sendiri yang kena bola. Terserah lo mau percaya apa ngga, tapi kalo lo mau bukti silahkan cek CCTV yang ada lapangan indoor. Mulai sekarang lo jangan ngurusin hidup gue, gue gak mau berurusan sama lo ataupun Kirana." Lanjut Eca.
Tidak ada pancaran emosi di dalam raut wajah nya ataupun perkataannya hanya nada dan juga ekpresi datar di perlihatkan Eca.
Ia tak mau harus berkoar-koar marah hanya karena perkataan dari Malvin tadi. Eca tidak mau membuang energi nya hanya untuk hal yang sia-sia.
Setelah mengatakan itu Eca berbalik kembali berjalan, teman-teman nya masih setia menunggu. Eca melirik ke arah Dirga, entahlah Eca tidak tau makna dari tatapan Dirga saat ini.
"Gue yakin lo pinter buat nilai situasi nya kaya gimana" Ucap Eca ke arah Dirga sambil berjalan meninggalkan koridor untuk menuju parkiran.
Eca tidak mau harus menghampiri Dirga atau mengemis-ngemis untuk menjelaskan agar Dirga percaya pada nya, jika Dirga percaya dengan omongan Malvin dan ingin putus ya silahkan. Eca tidak mau peduli apa yang di pikirkan oleh Dirga.
"Pulang bareng gue" Ujar Dirga yang sudah berada di samping Eca
"Nggak mau" Tolak Eca tanpa menoleh ke arah Dirga
"Gue bawa motor sendiri" Lanjut nya.
"Biar Darvis yang bawa motor lo" Dirga masih berusaha membujuk gadis nya ini, padahal ia tidak ada marah ataupun peduli dengan omongan Malvin.
"Gue bilang nggak mau ya nggak" Ucap Eca dingin dirinya sedang tidak ingin berdebat.
Dirga yang sedikit heran kenapa Eca yang malah terlihat marah sekarang. Dirga langsung aja menggendong Eca ke pundak nya.
Eca kaget merasa tubuh nya terbang, dan kepala nya malah melihat arah lantai. "Anjing Dirga! Turunin gue" Teriak nya memukul bagian punggung Dirga. Namun teriakan Eca di abaikan oleh Dirga.
Teman-teman Eca dan sebagian teman Dirga ikut melenggang pergi. Berbeda dengan Boni dan Rafkal yang berhenti di tengah koridor yang jarak nya tidak terlalu jauh dari teman Malvin berada.
"Ck, heran gue sama ketua geng WeWe otak nya pindah ke bokong kali ya" Ejek Boni dengan nada tinggi agar terdengar oleh Malvin sembari memperlihat kan bokong nya ke arah Malvin dan teman-teman nya.
"Geng WeWe apaan Bon ?" Tanya Rafkal membisikan ke telinga Boni namun suara nya cukup besar.
"Itu loh geng Wait Wulep." Ujar Boni santai memberi penjelasan ke Rafkal.
"Baca nya White Wolf goblok" Ucap Rafkal heran, tangan nya mengeplak kepala Boni.
"Eh tapi cocok juga nama nya geng WeWe.. WeWe gombel" Lanjut Rafkal tawa nya lepas di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATTT? Gue Antagonist?
Novela JuvenilResa Maundya Putri, gadis yang tewas usai terjatuh dari wahana rollercoaster, bukannya berakhir ke akhirat jiwa nya malah bertransmigrasi ke tubuh tokoh antagonis pada novel "You're Mine". Mesya Anandya Megantara adalah tokoh wanita antagonis yang b...