Thirteen ~

179K 21.5K 968
                                    

Hai gaes!

gimana kabar kalian? sehat kan? Sehat lah jangan sakit-sakit.

*Berasa jadi si Noe

Happy Reading

Disini tepatnya di pinggiran trotoar dengan wajah yang terpampang lesu, sakit hati dan dendam nya yang tidak akan Eca lupakan terhadap bocah yang sudah berani menabrak sepeda nya.

Bayangkan saja sepeda yang ia impikan dan baru dia pakai 2 kali, untung saja body sepeda nya tidak ada yang rusak atau patah hanya sedikit lecet tergores.

"Aakhhhh apa cuma gue antagonis tersihal pake H, Hanjinggg! Sial gue bener-bener sial" Jerit Eca bukan di dalam hati melainkan dengan suara kecil nyaris nyaring. "Gausah ngeluh anjirr Eca. Lo tuh horang kaya jangan jadi kek orang susah, gunain uang atau hp yang lo punya, gini nih punya otak jenius tapi jarang di gunain" Eca tertawa sendiri menetertawakan kebodohan dirinya.

Eca pun berhenti melangkah, membuka resleting tas nya dan mengeluarkan dompet yang di tas nya. Di lihat nya dompet berwarna ping bergambarkan Love.

Dengan wajah yang sumringah dan jantung berdebar setelah menggenggam dompet itu yang terasa tebal dan padat. "Beuhh mantep tebel cukk!! mari kita buka."

"Wihhhhh... KOSONGGG!?"

Dengan wajah cengo bercampur syok berat dompet yang tebal itu ia buka, bukan nya berisi uang merah segepok melainkan sebuah benda berbentuk kotak seperti pas photo berbagai ukuran. Di ambilah beberapa photo tersebut, dan Duar bak tersambar petir di siang bolong Eca, rasanya Eca ingin menghantamkan kepala nya ke trotoar.

"APENIHHH! ISI NYA FOTO SI SETAN! Bangsat kau MESYAANJING!!"

Oh ayolah dompet tebal itu berisi setumpuk foto Malvin yang di taro di dompet Mesya. Tak butuh waktu lama Eca menaro kembali semua foto yang tadi di lihatnya, isi dompet itu benar-benat sampah, dan karena isi nya sampah Eca pun membuang nya ke tempat sampah beserta dompet pink love tersebut.

Tidak.. Eca tidak boleh frustasi saat ini masih ada beberapa cara lain nya yang ia pikirkan agar Eca bisa pulang.

"Tenang-tenang ada apa gerangan sih kawan, bawa santai aja lahh brodiee. lo masih punya hp Ca gunakan lah hp apel ke gigit mu itu." Masih dengan bermonolog sendiri Eca mengeluarkan Hp nya, membuka lookscreen.

"WIHHH mantap, tinggal 4 persen jancok" Hari yang benar-benar sial, Hp nya tadi di pinjam oleh Didi, sang ketua kelas untuk bermain game saat istirahat tadi. Karena Didi terus memohon dengan puppy eyes nya kepada Eca, akhir nya Eca meminjamkan Hp nya.

"Tenang- tenang gue ada mas pacar, tinggal minta tolong pasti orang nya dateng." Eca tertawa kecil merasa dirinya benar-benar cerdas dalam menemukan berbagai cara, Ia pun menghubungi nomor Dirga yang baru tadi ia simpan.

Ringg...Ringg

Halo Dirgaaa

Apa

Lo beneran pacar gue kan ?

Hm

Gue minta tolong boleh ?

Apa

Bisa lu dateng ke jalan xxx

Ngga

Ihh tolong in gue pliss

Ngga bisa

Kenapa ga?

Gue sibuk

Tapi gue bener butuh ban-

Tut..tut..tutt

Telfon yang di matikan sebelah pihak oleh Dirga. Ekspetasi nya benar-benar di hancur kan saat ini. Tak tau harus berbuat apalagi hp nya sekarang sudah mati total dan awan pun mulai menggelap mau tidak mau Eca pun berjalan kaki kembali sembari menuntun sepeda nya.

•••••

"Hoss..Hosss.. gak lagi-lagi dah gue bawa sepeda" Sudah 20 menit ia berjalan, ia sudah memasuki kawasan jalan ke mansion nya. Gerbang mansion juga sudah terlihat. Lutut nya benar-benar mati rasa, ia ingin sekali duduk dan menselonjorkan kaki dan juga badan nya.

Tepat setelah Eca memasuki gerbang mansion nya, sinar mobil dari arah belakang juga memasuki gerbang mansion. Ternyata itu adalah abang pertama nya Stefano.

Eca menyuruh Pak satpam untuk menaro sepedanya di garasi. Ia benar-bener ingin cepat-cepat masuk ke kamar nya. Baru akan membuka pintu, tangan nya di cekal oleh Fano.

"Lo jalan? kenapa gak di naikin sepeda nya malah lo tuntun."

"Gak liat lo tuh ban depan nya peot gitu." Eca sedikit menaikan suara nya, ia benar-benar lelah saat ini.

"Kenapa gak minta bareng kalau kaya gitu."

"Batre gue abis. Dah gue cape." Eca membuka pintu mansion nya dan langsung jalan ke arah kamar nya.

Sepi, semua penghuni mansion berada di kamar nya masing-masing termasuk Ayah dan Bundanya.

•••••

Sedangkan di sisi lain, Dirga menghembuskan nafas berat nya pikiran nya tak tenang sedari tadi. Sejak ia mematikan telfon Eca secara sepihak. Ia takut jika gadis itu benar-benar butuh bantuan nya.

"Akhh" Dirga menjambak rambut nya pelan. Menyangkal jika gadis itu sedang bermasalah, selama Dirga pacaran gadis itu tak pernah meminta bantuan nya, tidak pernah mau mengobrol dengan nya terakhir ia mencoba berbicara kepada gadis itu, tetapi gadis itu malah mengusir nya dan menyuruh nya untuk tak muncul di hadapan nya lagi.

Di novel You're Mine sendiri tokoh figuran Dirga hanya muncul 3 kali itu pun Dirga di ceritakan sudah pacaran backstreet dengan Mesya. Pertama, Dirga meminta untuk membicarakan sesuatu pada Meysa tetapi langsung di usir.

Kedua, saat acara sesudah ulangan kenaikan kelas saat itu, Mesya tidak sengaja terkena bola basket membuat hidung nya mengeluarkan darah. Dirga yang melihat itu berinisiatif mengajak Mesya ke uks, namun yang Dirga dapat adalah kata makian yang keluar dari mulut Mesya.

Ketiga, pada pertengahan Dirga kelas 12. Mesya mengajak Dirga ke belakang sekolah dan mengakhiri hubungan nya dengan Dirga. Karena saat itu Malvin mencurigai Mesya sudah memiliki kekasih, walau sebenarnya Malvin hanya sembarangan bicara.

"Ngga dia bukan ada masalah tapi dia sendiri yang nyari masalah, dia pasti minta bantuan juga berhubungan sama Malvin. Cih" Dirga mendecih, memikirkan gadis itu benar-benar tidak waras.

Dirga pun bangun dari tempat tidur melangkah kan kaki menuju kamar mandi guna mengusir gadis itu yang menjadi beban pikiran nya.

|
|
|
|
|

Fufufu siapa nih yang berharap Eca di anter Dirga ?

Tidak secepat itu ferguso wkwk

WHATTT? Gue Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang