Resa Maundya Putri, gadis yang tewas usai terjatuh dari wahana rollercoaster, bukannya berakhir ke akhirat jiwa nya malah bertransmigrasi ke tubuh tokoh antagonis pada novel "You're Mine".
Mesya Anandya Megantara adalah tokoh wanita antagonis yang b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Suara mobil baru saja berhenti dihalaman sebuah mansion yang amat luas, bangunan yang kokoh berwarna putih layaknya istana megah. Para pelayan dan pekerja mansion buru-buru berbaris dipintu utama untuk menyambut kedatangan sang pemilik mansion.
Seorang pria berbadan tegap dan tinggi baru saja keluar dari mobil, pria itu turun dengan wibawa seorang CEO yang melekat pada dirinya. Derap langkah kaki yang di ikuti para pengawal di belakang. Seorang penjaga membukakan pintu mansion, memperlihatkan deretan pelayan yang berjejer rapi.
"Hufft." Hembusan nafas panjang dari sang pemilik mansion. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa kembali ke Indonesia.
Aroma wangi dengan cepat masuk ke dalam indra penciuman, para pekerja menatap temannya satu sama lain. Sang pemilik mansion langsung pergi tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Tiga tahun lama nya ia tidak mengunjungi mansion ini, ada 3 penghuni lain nya disini yang mungkin sangat ia rindukan.
Pria itu melenggang pergi naik ke lantai atas, lebih tepat nya ke ruangan yang khusus sebagai tempat kerja.
Karl, pengawal pribadi sekaligus sekretaris dari sang pemilik mansion menghentikan langkah nya.
"Bersihkan apa yang membuat wangi disini begitu menyengat." Ucap Karl.
Karl melanjutkan langkah nya namun sebelum itu ia bisa lihat seluruh pelayan menunduk malu, pipi mereka merah bak tomat rebus. Tentu, wangi ini datang dari pakaian para pelayan perempuan.
Bukan hal yang asing lagi, setiap pemilik mansion berkunjung setelah bertahun-tahun lama nya. Para pelayan akan berlomba-lomba untuk menarik perhatian tuan mereka, alasan begitu jelas yaitu untuk di tiduri.
Para pelayan bubar ketika Karl melayangkan tatapan tajam, mereka kembali ke tugas masing-masing."sudah lama aku tidak melihat mansion ini," gumam Karl ia menuju tempat tuan nya berada.
Tumpukan kertas dokumen begitu banyak di atas meja, beserta map-map yang sudah menggunung. Pria itu mengambil salah satu amplop putih di atas meja, sebuah kertas yang bertuliskan pemanggilan orang tua untuk datang ke sekolah.
"Tuan," panggil Karl yang berdiri di pintu.
"Dimana anak itu?" tanya pria itu sembari duduk di kursinya.
"Anak yang mana tuan?" tanya Karl mengernyit. Pria itu mengdengus kesal, "anak ku, Karl."
"Ah, anda terlalu banyak menanam benih tuan, jadi anak mana yang anda maksud?" jawab Karl memperlihatkan senyuman manis nya.
Lagi-lagi pria itu kesal melihat sekretaris nya yang berbicara dengan amat santai. "Jean. Dimana anak itu?"
Jadi yang di maksud tuan nya adalah Jean. Felix Maxime Biantara, kepala keluarga Biantara ayah kandung dari Malvin dan Jean.