PROLOG

7.8K 409 138
                                    

TEAM

# YA - School

...

Dalam setiap kehidupan, kita adalah pemeran utama dalam cerita kita sendiri. Kita bebas untuk menentukan ... siapa kita?

Bisa jadi kita adalah 'pion' yang ditugaskan untuk terus maju walaupun hanya selangkah demi selangkah atau menjadi 'benteng' yang berjalan lurus dengan kebebasannya. Bisa jadi kita adalah 'kuda' yang bisa melompat, menghindari tantangan demi bisa meraih tujuan. Berjuang, berkompetisi, bertarung dan bergerak untuk melindungi 'raja'. 

Terkadang, kita bebas menentukan siapa kita tapi kita jarang menyadari, apakah kita alat bagi orang lain? 

Dan meski kamu sadar kalau kamu adalah 'alat', apakah kamu bahagia dengan kenyataan itu?

...

Daftar masalah Bu Rahma sebenarnya sudah banyak; harus menjalani hubungan sembunyi-sembunyi alias backstreet dengan Pak Will di sekolah, menanggung pertanyaan dari keluarga semacam: kapan nikah? Dan terus mendesak Pak Will agar mempublish hubungan mereka alias, capek loh hubungan tertutup dan terus mengaku sebagai single diantara teman-teman yang sudah menyebar undangan.

Belum lagi harus menahan kekesalan pada Bu Lala yang iri karena sudah tiga tahun berturut-turut, Bu Rahma menjadi guru ter-favorit di sekolah. Ya, itu tidak terlalu penting sih tapi, Bu Rahma mencatat itu sebagai daftar masalahnya di sekolah.

Dan sekarang, raut wajah Bu Rahma semakin frustrasi ketika melihat salah satu nama yang akan menjadi perwaliannya di tahun ajaran baru ini.

"Ada ribuan siswa-siswi di sekolah ini, kenapa harus anak ini?" gerutunya.

Jadi, bisa ditebak 'kan apakah anak yang dimaksud membawa dampak baik untuknya atau malah kebalikannya?

Sementara di meja sebrang, Pak Willy, pacarnya juga mendengkus resah membaca sebuah kertas yang berisikan anggota muridnya di tahun ajaran baru ini. Bisa ditebak dari wajahnya yang tertekuk, sepertinya punya masalah yang sama dengan Bu Rahma.

"Anak ini lagi...,"

Terasa seperti ancaman, tapi di satu sisi—ada nama-nama yang membuat mereka lega, setidaknya untuk melepaskan penat dari satu nama yang terasa 'sial'.

Tapi, bagaimanapun juga ini adalah tanggung jawab mereka sebagai guru dan perwalian. Jadi, resiko apa pun itu harus mereka terima dan siap menjalaninya.

Semoga saja.

...

"Jangan bikin kegaduhan di sekolah, jangan suka habisin uang jajan. Sebagian harus kamu tabung. Dengar-dengaran sama guru. Jangan bandel. Kalau orang tua ngomong itu di denger, Airin!"

Ocehan panjang lebar itu hanya dibalas dengan kibasan tangan oleh gadis yang baru saja turun dari mobil. Mengedarkan pandangan ke lautan pelajar berpakaian putih abu-abu yang tengah melewati gerbang sekolah.

Ah, akhirnya sekolah dibuka juga setelah libur semester dua bulan yang jujur saja bagi Airin terasa menyenangkan karena ia menghabiskan liburannya di San Fransisco, California. Tapi, sejujurnya hal yang menyenangkan bagi Airin bukanlah liburan, melainkan sekolah.

Gadis dengan potongan rambut sebahu serta half-bun yang mencolok itu merekah senyum selebar mungkin, menghirup napas dalam-dalam di tengah para pelajar yang melewatinya.

"Wah bau-bau tas baru nih."

Namun, senyum itu langsung pudar ketika mendengar dengungan nyamuk dari jarak tiga senti. Airin celingukan, mencari sumber dengungan nyamuk itu. Wah, parah. Ternyata itu bukan nyamuk. Melainkan omelan Papanya yang masih di dalam mobil.

Menyebalkan. Airin pun berbalik, mengintip dari celah kaca mobil sambil nyengir.

"Iya papaku yang ganteng. Udah ya, Airin masuk sekolah dulu. Bye!"

"Heh, Airin! Tunggu dulu! Papa belum selesai ngomong, kamu harus asdfghjkl"

Airin berlalu begitu saja meninggalkan papanya yang sedang asyik mengoceh sendirian. Hah anak itu memang susah dibilangin. Airin bersenandung riang memasuki sekolah, menyapa setiap orang yang sedang berjalan. Tak peduli mereka mengenalinya atau tidak, yang penting Airin sudah mengerahkan tenaganya untuk menjadi gadis ramah dan bersahabat seperti hari ini. Dan tahun keduanya berada di sekolah, baru saja dimulai. 

◽◽◽

Chapt 1: Five Lamination Face; Lima laminasi wajah 

coming soon!

Team ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang