TEAM: 47: PERKARA FOTO

1.4K 195 70
                                    

HAPPY READING 

...

Selama ini, Bu Rahma memang menjalani kehidupan yang sangat – sangat baik di SMA Bintang Favorit. Dapat gelar guru favorit dari umur dua puluh lima tahun, banyak murid-murid yang senang dengannya, bahkan setiap Teacher Day – buket bunga tak henti-henti berdatangan padanya. Walaupun hal itu memang membuat beberapa guru lain iri dan sering mencibir Bu Rahma, dia tetap bintang di sekolah itu.

Ya, setidaknya sampai hari ini, di mana Bu Rahma dihadapkan dengan kenyataan fotonya tersebar seantero sekolah; foto yang bahkan jauh dari kebenaran yang sebenarnya – di mana yang beredar adalah dirinya dan Pak Willy sedang ciuman di ruang guru.

"Jadi ini gelar guru favorit kesayangan anak-anak?"

Siapa lagi yang sering mencibirnya dan menjadi kompor meledug para guru-guru SMA Bintang Favorit selain Bu Lala? Ketika foto itu beredar, Bu Rahma yakin dia pasti yang paling senang dan tertawa di belakangnya.

"Bukannya jadi suri tauladan malah jadi perusak generasi bangsa. Nggak patut dicontoh."

Tak mampu juga Bu Rahma melawan sendirian kala saat ini ia sudah dapat panggilan dari Kepala Sekolah di ruangannya.

Ini fase tersulit ke-sekian yang Bu Rahma rasakan ketika jadi guru di SMA Bintang Favorit dan selama di perjalanan, para murid melemparkan pandangan geli dan tak percaya ke arahnya. Bagaimana bisa guru terbaik di sekolah melakukan hal mesum?

"Sebenarnya saya menyayangkan kejadian ini harus terjadi pada kalian berdua. Bu Rahma adalah guru favorit bertahan selama di sekolah dan Pak Willy adalah kepercayaan saya mengurus five lamination face, murid kesayangan saya, tapi ...," Kepala Sekolah mengembuskan napas panjang. "Pak Will, Bu Rahma! Apa-apaan ini? Jadi selama ini kalian berdua punya hubungan khusus di sekolah?"

Kompak tersentak ketika suaranya membesar, Pak Will dan Bu Rahma tak mampu bersitatap lagi. Belum lagi mendengar pertanyaan terakhir yang akhirnya membuat Bu Rahma terdiam. Menunggu pacarnya ini apakah akan jujur pada Kepala Sekolah atau tidak? Ini saat yang tepat untuk mengatakan kebenaran hubungan mereka 'kan?

Tapi tak ada tanggapan juga dari pria itu.

Loh, beneran nggak mau jawab nih?

Kepala Sekolah terkekeh sarkas, "Apa pertanyaan saya ini sulit dijawab? Ah, tak perlu. Dengan cara kalian diam saja, saya cukup yakin kalian memang punya hubungan. Tapi, memangnya harus melakukan itu di sekolah?"

"Bu, kami bisa jelaskan," jawab Pak Willy dan Bu Rahma secara bersamaan.

Wanita bersanggul itu pun terdiam, melirik keduanya bergantian lalu merotasikan netranya.

"Okay, apa penjelasan kalian?"

"Jadi, Pak Will hanya membantu kaitan kalung yang nyangkut di rambut saya, Bu," jawab Bu Rahma.

"Oh, apa foto dengan posisi ambigu ini bisa menjelaskan hal-hal yang tidak masuk akal itu?"

Sudah mereka duga kalau Kepala Sekolah tak mungkin semudah itu percaya pada penjelasan mereka. Walaupun itu memang kenyataannya.

Kemarin, Bu Rahma memang terlambat datang ke sekolah. Tak ada yang sadar dengan penampilannya yang kacau balau apa lagi hari itu sedang ada ulangan harian. Para murid lebih fokus dengan ulangan mereka dibanding memerhatikan Bu Rahma. Belum lagi wanita itu lupa mengisi kuisioner yang ditugaskan Kepala Sekolah padanya.

Dan sampai di ruang guru, hanya pacarnya yang sadar kalau penampilan Bu Rahma kacau; dengan kaitan kalung yang nyangkut digulungan ikat rambutnya yang kusut itu

Team ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang