TEAM: 36: DANSA

1.7K 199 65
                                    

What can't i say that i'm in love?
I wanna shout out from the rooftop

Little Mix - Secret Love Song

HAPPY READING 

...

"Gimana dengan gadis itu? Kamu sudah ketemu dia?"

Aktivitas Arian mengunyah terhenti seketika, diakhiri dengan menelan bulat-bulat makanannya dan menatap Morgan. Sudah pasti mereka sedang membicarakan si Tuan Putri manja yang menyebalkan itu—setidaknya bagi Arian. 

Setelah tiga bulan lamanya meninggalkan Arian bersama Mr. Bee di hunian, akhirnya pria itu pulang ke rumah setelah mendapat informasi dari Mr. Bee kalau Arian akan masuk ke dalam kompetisi bersama Sun Shiera. 

Tentu saja kabar itu sangat penting baginya. Makanya dia pulang.

"Udah," jawab Arian.

Morgan tampak senang, "Dia cantik 'kan?"

Cantik itu relatif. 

"Ingat, Arian. Usia kamu itu tujuh belas tahun, mulailah dekati dia."

"Kenapa?"tanya Arian, lempeng.

"Ya karena udah usia kamu buat jatuh cinta. Dan kalaupun ada gadis yang kamu lihat, itu harus Sun Shiera."

Arian hanya tersenyum sinis. "Arian belum resmi tujuh belas tahun. Udah jauh banget pikirannya."

"Bukan jauh, Arian. Tapi karena memang sejak kamu lahir, itu rencananya. Udah dipersiapin dari jauh hari. Jadi, kamu hanya perlu menuruti apa yang Ayah dan Mommy minta." Kali ini yang berseru malah Mamanya.

Arian tak merespons lagi karena merasa tak ada gunanya. Apa yang mereka katakan, takkan pernah bisa dibantah olehnya, sama seperti keluarga Tuan Putri itu—yang tak butuh bantahan atau pendapat. Arian takkan heran kalau Ayahnya bisa bersahabat dan menjalin hubungan kerja dengan Nathanael. Karena mereka punya prinsip yang sama.

Membosankan bukan, sekalinya mereka pulang yang dibahas hanya tentang Sunny? 

Jadi, Arian bersiap meninggalkan meja, cepat-cepat meneguk air hingga Morgan kembali bersuara.

"Besok ada acara dansa kan di sekolah?" Morgan tersenyum, "Besok kamu harus jemput Sunny."

Arian balas menatap kedua orang tuanya bergantian dengan gestur kaget. "Nggak bisa. Arian besok berangkat sama Leon ... dan Airin."

"Ayah ngasih kamu kendaraan bukan buat jemput mereka."

Arian mengerjap malas. Benar 'kan, kalau orang tuanya ini tak minta pendapat?

◽◽◽

Tadinya Sunny sudah berpikir untuk tidak pergi ke acara puncak yang diselenggarakan sekolahnya malam ini. Acaranya pasti membosankan dan tidak jelas. 

Namun, ketika latihan violin, Sunny dapat kabar kalau ada kiriman gaun yang masuk ke penjaga pagi tadi. Sunny berharap kalau kiriman itu berasal dari Papanya. Sayangnya bukan. Sunny malah tertegun ketika membaca kertas yang terselip di sana.

From: Arian
Pake ini ntar malam. Gue jemput. Jangan ngaret!

"Arian?" gumam Sunny. Cepat-cepat membuka kotak kado itu dan mendapati gaun cocktail berwarna hitam dengan brokat kasual di sana, membuat Sunny mengernyit.

"Jelek banget!" komentarnya. Tapi diambil juga gaun itu, dibawa ke depan cermin untuk dicocokkan. 

Dua maid yang berjaga di depan pintu, bersitatap mendengar protes gadis itu seakan mengisyaratkan. "Jelek dari mana? Gaunnya cakep gitu."

Team ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang