TEAM: 13: TWO OF THEM

2.3K 221 106
                                    

HAPPY READING 

...

Bagaimana caranya mendekati lima icon sekolah yang sedang naik daun itu?

Begitulah pertanyaan yang terlintas dalam benak Sunny tepat ketika alphard-nya berhenti di depan gerbang dan langsung disambut dengan lirikan para murid yang melemparkan kode seperti biasa. Kode yang menandakan; 'Si Tuan Putri yang manja datang lagi'.

Asal mereka tau saja, melemparkan kode dengan lirikan seperti itu sangat mudah terbaca. Dan kalau mereka pikir Sunny cukup kalem untuk tidak melaporkan mereka, salah besar. Sunny hanya sedang beristirahat untuk mengeluarkan orang-orang yang dianggap pengganggu karena ... mengeluarkan lebih dari lima orang di tahun lalu sepertinya terlalu banyak.

Bukan berarti tahun ini Sunny akan berhenti mengeluarkan pengganggu itu. Ia baru saja menandai orang-orang yang saling melempar kode sinis tentangnya. Tunggu saja, kalau Sunny sudah lelah, para pencibir itu juga pasti akan lenyap dari sekolah. 

Sunny ingat kejadian itu, kejadian di mana seseorang mencemoohnya seperti, "Liat deh, datang pake pengawal. Dih, dikira lagi datang ke istana kali ya."

Dan setelah cemoohan itu, banyak orang-orang yang mencibirnya dan tak segan membully Sunny. Bahkan mereka terang-terangan menyindir Sunny di tempat umum dengan mengatakan 'Tuan Putri yang sok kaya'. Jahat sekali 'kan? 

Makanya, Sunny mengeluarkan mereka dari sekolah biar mereka kapok dan tidak membully orang lagi. Jangankan murid biasa, guru yang pernah menghukum Sunny berjemur di lapangan pun sempat dikeluarkan Sunny. 

Ternyata, hal itu membuat orang-orang mulai segan berurusan dengannya. Menjauh dan mencari aman, hingga akhirnya Sunny nyaman sendirian dan tidak punya teman.

Well, seharusnya Sunny tak perlu repot memikirkan kesendiriannya lagi sih, toh ia memang tidak suka berteman. Tapi berhubung kali ini ia punya misi penting jadi Sunny harus mendapatkan teman sekarang. Ia membutuhkan itu dan target teman yang diincarnya kali ini adalah tim lima laminasi wajah.

Sunny belum memikirkan cara apa yang bisa ia lakukan untuk mendekati mereka, tujuannya hanya satu; berteman dengan mereka pemegang pin agar ia bisa terpandang sebagai salah satu murid pintar. Lalu, jika sudah berteman ia nanti bisa meminta bantuan mereka untuk ujian program PIN nanti. Kasarnya, Sunny ingin pansos sebelum nanti ia akan mendaftar dalam program PIN. Bukannya, ikut program bergengsi dengan jalur backingan adalah anugrah yang patut disyukuri?

Lagian, lima laminasi wajah itu tidak begitu sulit didekati. Kecuali untuk si nomor satu yang paling angkuh sejagat raya ini, Adly Nirlangga. Lihat saja wajahnya sekarang, terangkat dengan dada yang dibusungkan, pandangan lurus ke depan seolah tak merasa ada manusia lain di sekitarnya. Well, Sunny jadi berpikir, apa bedanya ia dengan Adly? Mereka sama-sama dikenal sebagai orang yang angkuh 'kan? Harusnya persamaan itu membuat mereka mudah menjadi teman. Semoga saja bisa semudah itu.

Ketika masuk ke lobi sekolah, Sunny sempat mendongak ke arah spanduk yang terpampang di sana. Lebih tepatnya memerhatikan PIN yang ada di seragam mereka.

Ia harus mendapat PIN itu untuk mengambil alih perhatian Nathanael dan menjauhkan Krista dari rumahnya. Yap, soal itu ... Sunny telah menyetujui usul Liana kemarin. Di mana Liana memberinya syarat untuk memeriksa kesehatannya terlebih dulu dan menjalankan misi mendapat PIN perak agar bisa mengusir Krista—ibu tirinya yang rakus harta itu dari rumah.

Tentunya sebelum mengikuti ujiannya, Sunny harus mendekati lima orang itu agar bisa bergabung bersama mereka dan mendapatkan pengakuan semua orang.

Masalahnya, bagaimana ia bisa mendekati mereka?

Team ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang