TEAM: 8: SEVENORS

2.7K 241 132
                                    

"Semua orang menyukainya, semua orang mengidolakannya. Tapi dia tidak menyukai menyukai semua orang."

AUREL

HAPPY READING 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 

...

Ramah, cantik, bijaksana, bersahabat, cerdas, sopan, adik dari seorang ketua osis, berasal dari keluarga terpandang, sempurna. Sepertinya tak ada celah bagi orang-orang membenci Aurelie Sevenor, yang mana sekarang namanya terkenal sebagai calon ketua osis dan saingan Adly Nirlangga. Kalaupun ada yang membencinya, itu mungkin hanya segelintir orang-orang iri yang hidupnya kurang kerjaan. Beruntungnya orang-orang itu tak berlaku dalam hidup Aurelie. 

Setelah mendengar panggilan menuju ke ruang osis, Aurelie bergegas ke sana. Sebentar lagi akan ada program tahunan osis yang ditujukan untuk calon-calon ketos sebelum pembacaan visi dan misi. 

Program tahunannya hanya seperti penilaian biasa, di mana calon ketos menyambut peserta studi banding dan berinteraksi dengan mereka secara terbuka, memperkenalkan sekolah serta keistimewaan sekolah mereka. Peserta studi banding akan menilai pelayanan mereka dengan sebuah angka dan angka itu akan diumumkan sekolah keesokan harinya. 

Itu kegiatan yang sudah biasa terjadi di sekolah mereka. 

Sementara di dalam ruang osis, Adnan Sevenor yang jabatannya akan berakhir sebentar lagi itu tengah membaca profil dari kandidat ketua osis; Adly dan Aurelie. 

"Wah, persaingannya mantap banget nih. Gimana menuru lo, Nan?" tanya Kalista, wakil ketua osis yang baru saja tiba di ruangan.

"Well, cukup menghibur. Aurelie dan Adly emang kandidat yang pas dipersaingan kali ini."

"Kirain cukup menghibur karena Aurelie juaranya."

"Belum tentu, Kal."

"Apanya yang belum tentu? Adik lo tuh cerminan lo banget, disukai banyak orang, pasti dia juga yang bisa nantinya ngambil kursi ketua osis di sini."

Adnan hanya menggelengkan kepala dengan senyuman tipis, masih fokus dalam bacaannya. Lebih tepatnya fokus pada semua prestasi Aldy Nirlangga.

Lumayan, mengagumkan.

Meski sebenarnya bukan bermaksud mengatakan lumayan, tapi tetap saja kata itu terlintas dalam benaknya. Memenangkan beberapa olimpiade sains dan matematika, pernah merakit robot, belum lagi prestasi non-akademis lainnya, sempurna. Prestasinya jauh lebih baik daripada Aurelie. Bukan lagi seperti itu, bahkan sepertinya sulit menemukan apa yang tak bisa dilakukan oleh Adly. 

"Gimana sama peserta studi bandingnya, Kal?" tanya Adly, sambil fokus pada bacaan.

"Besok jam tujuh pagi mereka nyampe ke sekolah."

"Adly sama Aurelie udah siap?"

"Baru aja dipanggil."

Adnan tak menanggapi lagi. Hanya mengernyit membaca salah satu narasi yang tertera dalam latar belakang Adly, di mana cowok itu baru saja diwawancarai stasiun tv minggu lalu terkait prestasinya membuat robot mini dengan mesin kalkulator dan ... hey, kenapa hanya Adly yang diwawancarai? Padahal 'kan, pembuatan robot itu juga hasil kerja samanya dengan Aurelie.

Team ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang