1. Rania Syaquela
Saat melihat arloji ditangan, jantungnya berdetak abnormal, ia terlalu santai sampai lupa kalau waktu berjalan cepat. Rambut yang digerai dengan pita berwarna biru di dekat telinga, hari ini Rania terlihat berbeda. Ia tidak kunciran karena waktu yang tidak
"HAH TERLAMBAT!" teriaknya.
Suara stater motor terdengar, ia panaskan motornya sambil di sepatu. Rania harap semesta berpihak padanya, jangan sampai telat. Mana hari yang paling ditakuti oleh anak SMA Rajawali ialah hari Kamis. Dimana setiap kelas harus membereskan kelasnya dari mulai bel sampai satu jam dari bel berbunyi, hal ini sudah dilaksanakan bertahun-tahun dan diperingati sebagai hari kebersihan.
Dan benar, semesta tidak berpihak padanya, Rania benar-benar terlambat. Banyak pembelaan saat ditanya alasan terlambat. Untung saja guru piket baik. Jadi yang haru ini telat tidak perlu dihukum.
Setelah sampai kelas, Rania ditanya-tanya padahal ia masih shock akibat terlambat tadi. Tak lama dari itu, teman sekelasnya malah membuat Rania menggelantung di dekat jendela seperti monyet. Hari yang paling menyedihkan baginya.
"Please lah hari ini gua lagi sial banget." Rania masih menunggu bantuan dari sahabatnya.
Tidak ada yang membantu Rania, mereka malah menertawakan. Sudah tidak aneh ketika ada yang musibah bukan ya dibantu malah ditertawakan. Kejadiannya saat Rania mencoba membersihkan debu ventilasi jendela, meja yang menjadikan tumpuan agar dirinya berdiri tidak jatuh, ditarik membuat Rania harus menggelantung seperti monyet.
"Bantuin gua woy!" teriak Rania meminta tolong pada temen sekelasnya, terutama ketiga sahabatnya.
"Bentar video dulu." Dengan kompak temen sekelas Rania menjawab.
Akun kelas Rania tidak akan terlihat aesthetic karena hal random yang terjadi akan selalu diabadikan.
Lalu, seorang lelaki dengan celana abu-abu dan seragam yang kancingnya terbuka datang menarik meja agar Rania bisa turun. Lelaki itu pergi begitu saja, sebelum Rania ajak bicara.
"Tadi siapa?" tanya Rania pada Hauna.
"Enggak tau, kayaknya adek kelas deh."
Rania dengan sigap mencubit lengannya. "Ran, ngapain cubit gue?"
"Parah banget ga bantuin gue tadi."
Rania mengomeli ketiga sahabatnya. Kedua sahabat Rania yang lainnya menghampiri Rania. "Jangan marah ibu negara."
"Kalian berdua sama aja." Rania cemberut
"Sorry Ran, tapi tadi lo lucu banget tau," ujar Mika tanpa dosa.
"Lucu matamu!"
"Udah Ran, kita lanjut bersihin aja yuk," ajak Azalea si judes dalam circle Rania.
"Okey, walaupun gue masih kesel."
"Uh tayang Rani." Hauna dan Mika menghibur Rania layaknya anak bayi yang menangis karena tidak dibeli mainan.
***Bel istirahat berbunyi, Mika mengajak ketiga sahabatnya ke kantin memburu baso tahu Mang Aja. Baso tahu terkenal se-SMARA. Dari mereka berempat, Mika-lah yang sering mengajak mereka untuk boros apalagi soal makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania Dan Kisah
Teen FictionSemua yang hadir dalam hidup hanyalah pelengkap. Namun, pelengkap itu bisa saja pergi dan datang kembali dalam waktu yang bersamaan. Ketika hati yang sudah berbalik dari sebelumnya harus beradaptasi kembali. "Gue, Razka dan Ringgam?" Siapa mereka...