5 | Pekerjaan

733 52 57
                                    

"Walau mustahil jadi ibu yang sempurna, tapi seorang ibu itu pasti berusaha untuk jadi ibu yang terbaik buat anak-anaknya."

*
*
*

Arkan memberhentikan motornya didepan halaman kedai Nek Asri. Usai mengobrol beberapa menit di taman, ia memutuskan untuk mengantar Alisa pulang karena dirinya pun masih mempunyai janji untuk berkumpul dengan teman-temannya.

Keduanya menikmati perjalanan menyejukkan tadi. Alisa dan Arkan sibuk bercerita tentang banyak hal yang selama ini mereka lewati masing-masing. Perpisahan yang telah membuat jarak yang lebar itu membuat keduanya menyimpan rasa rindu yang begitu berat. Dengan pertemuan ini, rasanya semuanya menjadi lebih lega karena rindu itu terbayarkan.

"Jangan sampai kecapekan. Jaga kondisi lo, Za. Secepatnya, kita harus ngunjungin makam Om Gara sama Bunda," tutur Arkan setelah Alisa turun dari motornya.

Gadis itu mengangguk dengan senyuman kecil. "Iya. Lo juga," balasnya.

Alisa kehilangan sosok ayah, dan Arkan kehilangan sosok ibu. Keduanya mengalami perpisahan dengan orang-orang yang begitu berarti dalam kehidupan mereka. Namun beruntungnya takdir mau mempertemukan mereka kembali untuk saling menguatkan pundak satu sama lain.

"Gue berangkat, ya? Tadi udah janji mau nyusul yang lain soalnya. Sebenernya gue belum puas ketemu sama lo, Za. Masih ada banyak cerita yang belum lo tau, pun sebaliknya. Tapi gak papa, nanti pasti ada waktunya lagi. Kalau ada apa-apa, lo hubungin nomor gue aja," ucap Arkan panjang lebar.

"Iyaaaa, iya, aman!" sahutnya sambil mengacungkan jempol.

Menjadi keduanya tidaklah mudah. Alisa yang sedari kecil tak pernah merasakan rasa kasih sayang seorang ibu, lalu kehilangan sosok ayah. Dan Arkan yang awalnya adalah anak yang terlahir dari keluarga harmonis, namun pada akhirnya ibunya juga pergi meninggalkannya  untuk selama-lamanya, dan ayahnya yang sekarang tidak tinggal bersamanya melainkan di luar negeri karena urusan bisnis.

Tak apa. Semua cobaan pasti berlalu. Cobaan yang besar ataupun kecil adalah bagian dari kehidupan setiap manusia. Lagi pula Tuhan tidak akan memberikan suatu ujian atau cobaan kepada makhluknya di luar batas kemampuan makhluk-nya itu sendiri.

Jadi percaya dan yakinlah. Ikuti semua skenario yang sudah Tuhan rancang, maka semua akan baik-baik saja.

Selesai dengan urusannya soal pekerjaan rumah, gadis itu kembali bersiap untuk pergi keluar. Niatnya adalah untuk mencari pekerjaan, agar dapat bertahan dalam situasi sekarang ini. Dia tak mau mengecewakan ibunya dan merepotkan orang-orang yang berada di sekitarnya. Mau tak mau, iya harus bekerja part time di usianya sekarang yang masih duduk di bangku kelas XI SMA. Alisa sangat berharap semoga hari ini ia segera mendapatkan pekerjaan.

Setelah merapikan rambutnya, ia melenggang pergi untuk berpamitan pada sang ibu yang tentunya lagi dan lagi tak menjawabnya.

Ia menapaki trotoar dengan pandangan yang menengadah menatap luasnya angkasa dengan sinar matahari sore yang terlihat indah itu.

Vibes yang sangat Alisa sukai. Cahaya mentari yang tak panas dan tak teduh itu, selalu menjadi hal favorit bagi Alisa. Terlebih ketika sunset. Waktu inilah yang sering ia habiskan untuk menenangkan pikirannya atau sengaja menyendiri.

Rasanya cuaca hari ini begitu mendukung dan seolah memberinya semangat. Selain itu, ia sedikit dejavu. Kebiasaannya menghabiskan waktu sendirian di sore hari seperti ini, tak mungkin ia tinggalkan.

FAREWELL: Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang