33|Rapat

305 24 44
                                    

Alisa sudah duduk disamping Putri. Disusul dengan Arga yang ikut duduk di samping Alisa. Suasana di aula sekarang cukup ramai. Mulai dari kelas sebelas dari lima kelas, dan anggota OSIS dari kelas duabelas.

Aldevaro dan ke empat teman nya pun sampai di ambang pintu Aula.

"Buset, udah kayak pasar aja." gumam Riki menatap sekeliling nya.

"Rey. Kelas mana aja?" tanya Aldevaro sambil melirik sekilas sang empu di samping nya.

Ryan menolehkan kepala nya. "Kelas sebelas IPA 1. IPS 2, IPS 3, IPS 4, sama IPA 5, sama anggota OSIS nya. " jawab nya.

Ini pertama kali nya, dirinya mendengar Ryan berbicara sepanjang itu.

Arkan sedari tadi sibuk mengendarkan pandangan nya pada meja-meja yang sudah berjejer rapi. Mencari-cari makhluk sesama jenis dengan nya.

Berbeda dengan Gio yang terus-terusan celingak-celinguk mencari sang pacar yang batang hidung nya belum nampak di Aula.

Sedangkan Pak Ketua? Ya. Cowok itu tak sengaja menatap gadis cantik yang tengah mengobrol dengan makhluk yang ia tak suka.

Alisa pun tak sengaja melakukan eye contact dengan majikan nya. Tapi Alisa rasa ada yang berbeda dari tatapan Aldevaro? Tatapan itu terasa menusuk, membuat siapapun tak akan ada yang berani mendekati nya.

Alisa mengalihkan pandangan nya. Sementara Aldevaro mengikuti langkah Arkan mendekati meja yang di tempati Kevin dan Radit.

Angel dan Fanya sampai di Aula. Ke-dua nya buru-buru berlari ke meja yang masih kosong.

Rapat pun di mulai. Sang ketua OSIS dari kelas duabelas membuka rapat di sore itu.

Alisa melirik jam tangan nya, tak terasa sudah pukul tujuhbelas tepat. Kapan rapat ini selesai? Dirinya sudah tak sabar, akan acara spesial nya.

"Ya, mungkin sampai situ yang bisa kita semua sampaikan." ucap Alan. Ketua OSIS angkatan kelas duabelas.

"Ada tambahan lagi, setelah kenaikan kelas, dan kelulusan, juga pemilihan ketua OSIS angkatan kalian, kita akan mengadakan camp." lanjut nya.

Sorak sorai mulai terdengar di Aula. Ada kubu murid yang senang bukan main, dan kubu murid yang sangat malas untuk mengikuti camp akhir tahun ini.

Alisa? Ya. Ia berada di kubu murid yang senang bukan main akan adanya acara camp ini.

"Baik. Mungkin sekian yang dapat saya sampai kan. Terima kasih." ujar Alan sambil tersenyum simpul.

Beberapa murid mengangguk. Kemudian satu persatu meninggalkan bangku mereka, hingga tersisa beberapa orang murid saja.

Putri melirik Alisa di sampingnya yang tengah sibuk merapikan tas nya. "Lo pulang pakai angkot?" tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Alisa menatap Putri disampingnya. "Iya, gue pakai angkot," jawabnya sambil tersenyum kecil pada Putri.

Sedangkan Arga, ia bangkit dari kursinya, kemudian menghadapkan tubuhnya pada Alisa. "Pulang bareng gue aja." timpal nya tiba-tiba.

Alisa menoleh pada Arga. "Ngga, Ga. Makasih. Gue bisa pulang sendiri." jawab Alisa sambil menggendong tas nya ke pundak.

Putri membulatkan matanya menatap tajam cowok di sebelah Alisa. Buru-buru Gadis itu menarik tangan Alisa agar mundur beberapa langkah dari Arga. "Heh! Lo siapa nya Alisa?! Udah lah! Lo juga gak ada hak buat nganter Alisa! Lo itu cow--" ucapan nya terpotong. Lantaran tubuh sahabat nya terhuyung ke belakang.

Entah sejak kapan cowok berperawakan tinggi itu sudah ada di belakang Alisa. Siapa lagi kalau bukan majikan nya? Aldevaro Dirgantara.

Aldevaro menahan tubuh mungil itu, agar tak terjatuh mencium lantai. Ia segera menarik tangan Alisa.

FAREWELL: Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang