P R O L O G U E

30 8 25
                                    

[Baca Setelah Revisi Selesai, ya!]

~Efemeral Series~

***

"Tolong aku!"

Mata Orion langsung terbuka lebar begitu suara lirih seorang wanita seakan memenuhi isi kepalanya. Terakhir kali, Orion tidur di atas kasur bermotif daun maple di kamarnya. Tapi sekarang, Orion dapat merasakan kedua kakinya memijak lantai batu dingin yang lembab.

Orion mengedarkan pandangan ke sekeliling tempat ia berada. Gelap, hanya remang-remang cahaya yang dapat Orion lihat. Orion yang masih menggunakan piama tidur, berjalan di tempat asing seperti lorong. Selangkah demi selangkah, Orion mendekat ke arah cahaya remang lilin yang berdiri menggantung dekat dinding.

Semakin dekat, Orion baru menyadari bahwa di dekat lilin tersebut ada jeruji besi. Tidak hanya satu, di sepanjang lorong ternyata di penuhi jeruji yang sama. Orion yakin, Orion sekarang berada di penjara bawah tanah.

Penjara khas kerajaan.

"Tolong."

Orion menggidik mendengar lirih wanita yang tadi. Orion memberanikan diri menoleh ke arah salah satu jeruji, yang di mana suara wanita itu berasal.

"Selamatkan aku," lirihnya pelan, lebih lemah dari sebelumnya. Orion semakin dekat dengan jeruji itu, sampai sosok wanita dengan terusan putih terkulai lemas di dalam sana. Sinar bulan dari lubang dinding di belakangnya membantu Orion mengobservasi wanita itu. Pakaian yang lusuh, rambut hitamnya terurai tak terawat. Dia menatap Orion, membuat Orion cukup tertegun dengan manik hijaunya yang bersinar.

"Tolong aku, keluarkan aku dari sini."

Dia berusaha berdiri, mengangkat tangannya tanda meminta bantuan.

"Anda siapa? Bagaimana saya ada di sini?" Orion berusaha berbicara mengikuti situasi sekarang, Orion bingung, di mana Orion sebenarnya.

"Aku yang memanggilmu, untuk menyelamatkanku," ucap wanita itu. Tangannya diborgol dengan rantai, sehingga dia tidak bisa mendekat.

"Kenapa harus saya?"

"Sebenarnya, aku hany--" dia terbatuk.

Orion memandangnya bingung, menunggunya menyelesaikan kalimat.

"Sedang apa kau?!"

Orion tersentak begitu dua pria berpakaian seperti prajurit kerajaan berdiri di hadapannya, masing-masing dari mereka memegang sebuah tombak panjang berlapis perak.

Jantung Orion berdegup sangat kencang, kaki Orion bahkan sampai gemetar.

"T-tunggu dulu," ucap Orion . "Saya bisa jelasin!"

Tapi kedua pria itu tidak menggubris Orion sama sekali. Mereka berdua fokus memandang ke arah wanita itu, menatap dengan ekspresi kesal.

"Aku mendengar kau berbicara dengan seseorang," tukas salah satu prajurit itu. "Dengan siapa kau bicara? Cepat katakan!" cecar prajurit yang satunya.

Mereka tidak bisa melihatnya.

Orion berusaha teriak, tapi mereka tetap tidak bisa dengar. Orion melihat ke arah kedua telapak tangan, mengagumi mimpi yang sangat nyata.

Wanita itu tidak berbicara sepatah kata pun pada kedua prajurit itu. Sampai mereka membuka pintu jerujinya, membuka borgol rantainya, kemudian mereka menyeret paksa wanita itu keluar dari jeruji.

"Kita bawa dia untuk diperiksa, mencurigakan," ujar prajurit pada rekannya. Lalu mereka melanjutkan menyeret wanita itu ke ujung lorong yang terdapat pintu kayu yang besar. Kedua punggung prajurit itu kian menjauh, tapi saat mendekat ke pintu kayu itu, wanita lusuh itu menoleh ke arahnya . Manik hijaunya dapat Orion rasakan tatapannya yang menekan, mulut berkomat-kamit seperti mengatakan sesuatu dengan cepat. Tentu saja Orion tidak dapat mendengarnya.

Sampai beberapa saat, cahaya putih mengelilingi Orion.

Saat Orion berkedip, langit-langit kamar kembali menjadi pemandangan pertama saat dirinya membuka mata.

Orion bangkit dari baringnya, mencerna semua yang barusan terjadi. Orion sampai mencubit lengannya. Rasa sakit itu meyakinkan bahwa dirinya sudah benar-benar bangun.

Orion berusaha mengatur napasnya, dia terbangun dengan tersengal-sengal. Jantungnya masih berdegup kencang, keringat di pelipisnya bercucuran.

Rasa takut itu masih terbawa saat dia terbangun. Orion memegang dadanya, berusaha agar jantungnya berdetak lebih lambat. Walau rasa khawatir dan risau dirasakan tanpa sebab.

Mimpi yang sangat nyata.

*****

Alo!

Selamat datang di EHS 2 : ORION!

Baru mulai, meresahkan.

Bagaimana pembukanya?

Persiapkan diri kalian, karena ini baru permulaan. Hahaha!

Pastikan kamu telah menekan bintangnya dan jangan lupa baca series lainnya!!!

Can't wait to show you the fantastic culmination of this story!!!!!!

Magic greetings,


Alzhany 🍁

Alzhany 🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang