~Efemeral Series~
"Gue lagi mimpi kan? I-ini nggak mungkin nyata kan?"
✿✿✿
"Cantik sekali, siapa namanya?"
"Azaela," jawab wanita itu.
"Matanya sangat indah sepertimu," tambah pelanggan itu. Gadis kecil itu hanya tersenyum malu sambil bersembunyi di belakang ibunya. "Kau membuatnya malu," ujar ibunya kemudian mereka berdua tertawa.
"Aku pergi dulu, bunganya sangat cantik. Seperti biasanya." Pelanggan itu mencium aroma bunga-bunga lavender itu untuk kedua kalinya. "Dah!"
Setelah pelanggan itu pergi, barulah gadis kecil itu berlari-lari di sekitar toko. "Kenapa kau tidak seperti itu saat bibinya di sini?" tanya ibunya.
Gadis kecil dengan manik emerald miliknya menatap orang-orang lalu lalang di depan toko bunga ibunya. "Aku sangat malu, ibu," jawab gadis itu. "Kenapa di luar sangat ramai?" tanyanya.
"Festival penyambutan ulang tahun pangeran dan putri akan segera digelar. Para warga sedang menyiapkan dekorasi dan persiapan lainnya untuk menggelarnya," tutur sang ibu sembari memindahkan bunga-bunga ke sisi lain. Toko bunganya sangat ramai pagi tadi, untung saja dia bisa mengatasinya dengan baik.
"Pangeran dan putri?" tanya gadis itu.
Rambutnya yang dikepang dua bergerak-gerak akibat gadis itu yang melompat-lompat dengan girang. Dia memandang dekorasi di langit-langit tokonya yang di gantungi dengan sulur-sulur tanaman dengan bunga Edelweiss sebagai pelengkapnya.
Azaela sangat senang, dia sangat menyukai setiap festival diadakan di desanya. Jika kalian bertanya apa Azaela pernah bertemu dengan pangeran dan putri, jawabannya adalah tidak pernah. Anggota kerajaan sangat melindungi pangeran dan sang putri. Azaela hanya pernah melihat sang raja, itu pun dia lihat saat raja berada di kereta kuda dengan jendela yang terbuka.
"Benar," jawab ibunya. "Ini adalah ulang tahun mereka yang kesebelas tahun." Azalea baru mengingat, usia mereka berdua dengan Azaela selisih satu tahun. Azaela lebih tua setahun dari mereka berdua.
"Kapan acaranya dimulai, ibu?" tanya gadis kecil itu. Dirinya masih fokus melihat tali-tali yang menggantung di atas jalanan dengan sulur-sulur bunga-bunga edelweiss. Lambang kerajaan.
"Akhir pekan nanti, kau sangat tidak sabar ya?"
Azaela tertawa pelan, "Tentu saja, aku sangat menantinya. Kira-kira, apa si pangeran dan putri akan ke desa khusus di hari ulang tahunnya?" Azaela sedikit menaruh harapan untuk melihat mereka.
"Ibu juga kurang tahu, mungkin saja mereka datang," ucap ibunya tidak ingin mengecewakan putrinya. "Apa kau sudah belajar sihir yang ibu ajarkan semalam?"
Azaela tersenyum bangga seraya menatap ibunya. "Tentu saja sudah. Aku juga telah menghafal beberapa mantra dari buku milik ibu."
"Azaela, ibu 'kan sudah melarangmu untuk tidak membuka buku itu. Berikan bukunya pada ibu," pinta ibunya. Wanita itu telah selesai memindahkan dan menata tanaman-tanamannya yang akan dijual. Penyihir tumbuhan itu merawat tanamannya dengan sangat baik. Dia menggunakan kekuatannya untuk bisnis dan terkadang membantu orang yang sedang krisis makanan. Dia bisa menumbuhkan banyak sekali tumbuh-tumbuhan kurang dari sepuluh detik.
"Tapi Bu...." Azaela sedikit kecewa, sebab buku yang ia sangat ingin pelajari harus diberikan kepada ibunya. "Aku masih ingin mempelajari lebih banyak mantra. Agar aku bisa jadi penyihir seperti ibu," ujarnya sembari tersenyum lebar. Melihat senyum tulus putrinya, wanita itu jadi tidak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)
Fantasy[Disarankan baca setelah revisi selesai!] EHS II ETERNITY ••• Keanehan-keanehan yang mulai muncul pada Orion perlahan mulai menemukan titik terang. Rahasia besar tersimpan oleh orang terdekatnya sendiri, mendiang ibunya. Identitas, eksistensi, supra...