~Efemeral Series 2~
"Kebenaran akan terkuak pada akhirnya."
✿✿✿
Dingin, begitu dingin lantai yang sedang ia tiduri. Walau dia tahu ada kain yang melapisi, namun tetap saja rasanya seperti menusuk kulit mulus gadis itu. Dia dapat mendengar napasnya sendiri yang menderu kasar, kepalanya terasa sangat berat seperti ada batu besar di taruh di atasnya. Tubuhnya lebih lemas dari sebelum dia tidak sadarkan diri, dia tidak begitu ingat. Tapi dia dapat mengetahui apa yang telah dia lakukan saat itu.
Saat dia menggunakan sihir gelap untuk pertama kalinya.
Azaela membuka kelopak matanya perlahan, membiarkan kedua matanya menyeimbangkan jumlah cahaya yang masuk. Dia melihat langit-langit batu yang memiliki banyak sekali retakan dan beberapa telah terjatuh akibat lapuk. Azaela bangkit dari baringnya dan mengobservasi tempatnya berada. Dia melihat laki-laki bermata biru laut itu sedang tertidur di sampingnya. Azaela sontak tersenyum begitu melihat wajah Folan lagi, dia kira dia tidak akan pernah melihatnya lagi.
Azaela memegang pipinya, mengelus lembut hingga Folan tak sengaja membuatnya terbangun. Kedua bola mata birunya yang indah menatap gadis di depannya dengan tatapan paling bahagia yang pernah ada.
“Kau sudah sadar.” Folan langsung memeluknya dengan sangat erat. Azaela dapat merasakan rasa khawatir yang sangat besar darinya, dia juga merasa bahagia karena Folan terlihat baik-baik saja.
“Apa kau merasakan sesuatu? Apa ada yang sakit?” Folan memeriksa apa tubuhnya ada yang terluka atau Azaela merasakan sakit.
Gadis itu melihat kedua telapak tangannya, dia tidak terkejut begitu melihat telapak mulus itu menghitam diikuti permukaannya yang menjadi kasar. Namun Azaela tidak sangka tangannya bakal menjadi semengerikan itu.
“Kumohon,” Tatapan Folan terlihat begitu tajam, “Jangan pernah gunakan sihir gelap lagi!” Tatapan yang begitu dalam dan serius.
Azaela terdiam, masih memandang pasrah ke arah kedua telapak tangannya. Ternyata yang dia rasakan saat dia sadar adalah efek dari menggunakan sihir gelap. Jika dia menggunakannya lagi, entah apa yang akan terjadi padanya.
“Aku ..., tidak akan menggunakannya, Folan. Maafkan aku, seharusnya aku tidak melakukannya. Aku merasakan rasa sakit hati itu, sama seperti aku kecil. A-aku kembali pada perasaan itu, saat aku melihat ibuku waktu aku kecil. Namun sekarang ....” Air matanya tak terbendung lagi, wajah laki-laki itu kembali teringat.
“Kita kehilangan orang lain lagi, Orion ... seharusnya dia tidak perlu merasakan masalah ini semua. Dia hanya seorang remaja yang menjalani hidupnya dengan tenang, sampai kita bertemu dengannya.”
“Kita ... telah membuatnya terbunuh.”
Folan memegang kedua bahunya erat, memandang gadis itu yang masih menangis dengan bahunya yang gemetar.
“Azaela,” panggilnya lembut.
“Kau tidak perlu khawatir dengan Orion, dia baik-baik saja. Berhentilah menangis, kau baru saja sadar. Kau tidak boleh memikirkan hal itu dan membuatmu semakin terpuruk, karena itu tidak akan membuatmu lebih baik.” Senyum tipisnya terbit.
“Apa maksudmu? Orion masih hidup?” Raut wajah gadis itu bercampur antara bingung dan terkejut. Azaela tidak salah dengar, Folan baru saja mengatakan bahwa Orion baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)
Fantasy[Disarankan baca setelah revisi selesai!] EHS II ETERNITY ••• Keanehan-keanehan yang mulai muncul pada Orion perlahan mulai menemukan titik terang. Rahasia besar tersimpan oleh orang terdekatnya sendiri, mendiang ibunya. Identitas, eksistensi, supra...