26 • Carmine

5 1 0
                                    

~Efemeral Series~

"Sekarang aku mengerti, semuanya berasal dari mereka."

✯✯✯

Orion perlahan membuka kedua matanya, dia mengerjap begitu melihat tempat terakhir kali dia sebelum pingsan berbeda dengan tempat dia sekarang. Dia terbangun di rerumputan hijau dengan pepohonan yang berderet mengelilinginya. Begitu dia mendongak, dia melihat bulan purnama bersinar dengan terang namun setengah bagiannya diselimuti cahaya berwarna merah darah. Itu pemandangan terseram yang pernah dia lihat.

"Sudah sadar?" Mata Orion seketika menjadi waspada begitu mendengar suara seorang wanita. Dia melihat ke arah sekeliling, matanya berpendar mencari keberadaan sang pemilik suara.

"Aku di sini," lirihan wanita itu seakan sangat dekat dengannya. Orion cepat-cepat bangkit dari dudukannya lalu masih berusaha mencari sosok itu. Sampai dia mendongak kembali, seorang wanita berterusan berwarna merah panjang dengan rambut merah yang tergerai panjang, dibiarkan tertiup angin dingin yang menusuk kulit, sedang melayang di atas sana.

Wanita itu mendarat dengan sangat pelan, seakan dia bisa mengendalikan gravitasi. Orion dengan sigap memasang kuda-kuda dan tangannya yang terisi sihir berwarna oranye bersiap jika sosok di depannya melakukan pergerakan yang mencurigakan.

"Siapa kau?"

Wajahnya sangat berkilau, lipstik merah teroles di bibirnya yang mungil, matanya bulat seperti boneka, dan postur tubuhnya seperti model. Melihat manik matanya, Orion hanya merasakan tatapan kosong.

"Penyihir bintang, akhirnya kita bertemu. Aku Carmine, penyihir dari daerah tersembunyi di Luxia. Aku memasuki pikiranmu bukan tanpa alasan." Wanita itu berjalan mendekat. Setelah mengetahui namanya, Orion terkejut karena wanita yang selama ini dia waspadai tidak seseram yang dibayangkannya.

"Bisa kau menghentikan ritualnya?"

"Maaf, aku kemari hanya ingin memperingatimu. Berhentilah menggangguku! Ini akan menjadi satu-satunya peringatan yang kuberikan padamu." Matanya seketika menjadi tatapan tajam. Kemudian wanita itu berbalik, "Sekarang kau boleh pergi."

"Apa tujuanmu sebenarnya?!" tanya Orion sedikit berteriak. Emosinya mulai naik, namun dia tetap menahan diri. Orion dapat melihat Carmine menunduk sejenak sebelum kembali menghadap padanya.

"Kau tahu ... aku mencapai sampai titik ini dengan sangat penuh perjuangan. Aku tidak ingin ada yang membuat semua ini menjadi sia-sia, aku tidak ingin melakukan tindakan yang tidak akan kau pernah inginkan. Jadi aku meminta padamu ... untuk menghentikan aksi kalian. Kalian tidak akan pernah bisa menghentikan ritualnya." Wanita itu masih menunduk, menatap rumput dingin yang bergerak-gerak sopan.

Orion berdecap, pertanyaannya belum terjawab. Wajah Carmine sedikit berbeda dengan wanita pada umumnya, dia memiliki sedikit bagian tubuh yang tidak dimiliki wanita lain yang pernah dia temui. Orion menjadi tidak yakin.

"Apa tujuanmu sebenarnya, Carmine?"

Angin bertiup dengan tenang, daun-daun pepohonan mengeluarkan gemeresik kecil. Orion melihat manik Carmine penuh dengan tekad, namun ekspresinya menunjukkan sendu.

"Aku hanya ingin melindungi-"


"Orion!"

ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang