~Efemeral Series~
"Hanya ini pilihan terbaik yang bisa kulakukan untukmu."
★★★
Begitu Orion berhenti di depan pintu sebuah restoran sesuai yang dia janjikan dengan ketua kelasnya, Marvi. Kemudian dia melangkah masuk dan banyak sekali orang-orang yang berpenampilan elit sedang menikmati hidangan di depannya. Cowok dengan penampilan sederhana hanya dengan kaos hitam dengan jeans cokelat pendek itu mencari lalu duduk di tempat yang dia telah pesan.
Beberapa menit dia menunggu, akhirnya Marvi dengan penampilan sangat formal tampak mencari-cari keberadaannya. Orion melambaikan tangannya sampai ketua kelasnya baru menyadari keberadaannya. Mereka berdua duduk saling berhadapan, membaca buku menu untuk memilih hidangan yang ingin mereka makan.
“Formal banget pakaian lo,” celetuk Orion setelah memesan satu porsi roti telur dengan susu kedelai.
Marvi berdeham, “Gue baru pertama kali ke sini, masa gue pakai kaos sama kolor doang kemari?” tanyanya dengan nada protes. Marvi melihat-lihat ke arah isi restoran yang lumayan besar ini. Orion dapat melihat kekaguman dari mata cowok itu, bukan tanpa alasan penting dia mengajak ketua kelas yang jelas-jelas menganggapnya sebagai rival untuk datang kemari.
Malam itu, setelah Orion terbangun dari pingsan yang hampir memecahkan isi kepalanya. Dia samar-samar tergambar wajah sesosok gadis berambut hijau gelap melihatnya sambil tersenyum. Begitu Orion terbangun, dia mendapati kedua matanya menetes air mata. Terus beberapa bola cahaya dia lihat berpendar di langit-langit kamar tidurnya, tepat di atasnya.
Mengingat perkataan Marvi waktu itu, dia langsung saja meneleponnya dan mengadakan pertemuan.
“Jadi Marvi, apa maksud dari perkataan lo waktu itu? Penyihir, portal, ‘perempuan’ itu? Jelaskan semuanya!”
Marvi berdeham sejenak, kemudian melanjutkan. “Pertama-tama, gue mau minta maaf sebelumnya,” ucapnya yang membuat Orion mengernyitkan dahinya. “Kenapa minta maaf?”
“Gue pernah memata-matai lo, gue mengendap-endap menyelinap ke halaman rumah lo. Gue benar-benar nekat dan bodoh banget sudah ngelakuin hal begitu, gue beneran menyesal dan gue nggak akan memaksa lo untuk maafin gue. Waktu itu gue benar-benar seperti dirasuki rasa iri yang tinggi dan hasrat untuk mendapatkan peringkat pertama.”
Orion bungkam, tanpa sadar mulutnya terbuka menatap cowok di depannya tak percaya.
“What?!”
“Lo udah gila ya?” tanya Orion masih tidak menyangka. Matanya melebar menatap cowok di depannya dengan sangat terkejut.
Marvi hanya bisa menunduk dengan raut wajah menyesal. Kekesalan Orion perlahan surut begitu dia melihat wajah Marvi, dia tidak mengerti dan tahu apa yang membuatnya seperti itu. Cowok itu menghela napas, lalu menghembuskannya lewat mulut. “Gue bahas itu nanti, gue ngajak lo kemari bukan bicarain tentang lo. Tapi tentang omongan lo waktu itu, bisa lo jelasin itu sekarang?”
Mata Marvi melebar, tidak menyangka respons Orion bakal seperti itu. “G-gue ..., karena gue udah mata-matain lo, gue lihat apa yang terjadi dengan lo malam itu.” Marvi memperbaiki posisi kacamatanya.
“Tapi seriusan lo nggak ingat itu semua?” Marvi berusaha meyakinkan kembali sebelum melanjutkan.
Orion mengangguk, kemudian Marvi meneruskan. “Gue lihat cahaya dari balkon rumah yang gue yakin itu dari kamar lo. Untuk cahaya itu, gue nggak pernah lihat lagi setelah itu.”
“Selanjutnya, perempuan yang mencurigakan dari awal masuk, Azaela.”
Mendengar namanya, dada Orion menjadi berdebar-debar. Dia memegang dadanya, bingung apa yang sedang terjadi dengannya. Juga, Orion tiba-tiba merasa sedih dan seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dia sangat tidak menyukainya.
![](https://img.wattpad.com/cover/275958094-288-k276630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)
Fantastik[Disarankan baca setelah revisi selesai!] EHS II ETERNITY ••• Keanehan-keanehan yang mulai muncul pada Orion perlahan mulai menemukan titik terang. Rahasia besar tersimpan oleh orang terdekatnya sendiri, mendiang ibunya. Identitas, eksistensi, supra...