37 • Misunderstanding

3 0 0
                                    

~Efemeral Series 2~

"Harapannya sangat kecil, namun aku akan tetap berharap."

✿✯✿

Langit kian meredup, bukan karena malam, melainkan gerhana matahari yang hampir sempurna. Azaela dapat melihat tempat ritual yang telah selesai disiapkan. Vall bersama Terra duduk di atas batu bagian kanan, mereka memiliki batu yang mereka duduki masing-masing di ujung sudut pentagram. Kemudian di bagian kiri terdapat Folan dan bibi Herb duduk bersila di tempat batu mereka juga. Lalu yang terakhir, kakek Wilf duduk di tengah-tengah di atas antara mereka semua. Polanya membentuk pentagram dan Azaela harus duduk tepat di tengah simbol yang telah dibentuk tersebut.

“Siapkan posisimu, Azaela,” pinta kakek Wilf.

Walau masih hitungan beberapa menit lagi, ritualnya akan segera dilaksanakan. Azaela masih ragu, hatinya mengatakan bahwa dia tidak boleh berbaring di atas batu yang telah disediakan itu. Padahal ritual ini bertujuan untuk mengeluarkan sihir gelap yang ada di dalam tubuhnya, namun gadis itu merasakan hal yang janggal terjadi.

“Kakek, apa kakek yakin dengan hal ini?” Pertanyaan itu berhasil membuat wajah pria tua itu berubah kesal.

“Apa maksudmu? Kau tidak mau?”

“Aku rasa ini tidak benar, bagaimana mengeluarkan sihir gelapku sangat pas sekali dengan gerhana matahari ini? Bukannya rencana awal kita adalah menyerang wanita itu?” Walau sedikit takut, gadis itu tetap berusaha keras agar tidak terhenti karena tatapan intimidasi dari kakek Wilf.

“Azaela, ritual ini kita lakukan untuk mengeluarkan sihir gelap yang ada di dalam dirimu,” ucap bibi Herb. Semuanya menatap Azaela seperti ingin meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Terutama Folan, laki-laki itu menunjukkan ekspresi sangat yakin dan dia juga paling ingin Azaela terbebas dari sihir yang dapat membunuh dirinya.

Tetapi, tetap saja hal itu tidak membuat perasaan gadis itu tidak menjadi lebih baik. Gerhana sedikit lagi menjadi total, di bawah itu Azaela menatapnya dengan perasaan ragu. Dia telah membuat keputusan.

“Aku tidak bisa, maafkan aku,” lirihnya menyayangkan. “Maaf kakek Wilf, aku ti—“

“Tidak boleh!” Gadis itu tersentak, untuk pertama kalinya kakek Wilf membentaknya. “Kau harus berada di tengah bintang dan ritual tetap harus dijalankan!” Wajahnya sangat memerah padam, tidak pernah sebelumnya Azaela melihat kakek Wilf bisa menjadi semarah itu.

“Tapi aku rasa ini tidak benar!”

“Apa yang kau maksud?” Bibi Herb bingung.

“Aku rasa, ritual ini seperti telah direncanakan sebelumnya. Jika kalian ingin mengeluarkan sihir gelap dari dalam tubuhku? Mengapa tidak melakukannya saat ritualnya saat sepuluh tahun yang lalu? Bukannya saat itu juga gerhana matahari?”

Kedua terdiam, kakek Wilf dan bibi Herb saling bertukar pandang. Sampai akhirnya mereka kembali saling mengangguk, barulah hal aneh terjadi.

“Seharusnya kau tidak perlu tahu, namun kita tidak punya pilihan lain.” Setelah berkata seperti itu, Vall, Terra, dan Folan tiba-tiba menjerit kesakitan dengan sangat kencang.

“Apa yang kalian lakukan?!” Jantung Azaela berdebar tak karuan. “Hentikan! Hentikan!”

“Jika kau ingin mereka selamat, turuti apa yang kubilang. Baringlah di tengah bintang, lalu kita akan memulai ritualnya.”

ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang