03 • Fairytale?

19 3 4
                                    

[Belum direvisi]

~Efemeral Series~

"Temui dia, ramalannya harus terjadi. Jangan sampai salah bertindak!"

◉◉◉

"Tuan."

Kata-kata itu terus menghantui pikiran Orion. Dia bahkan kurang tidur akhir-akhir ini sebab peristiwa malam itu. Orion mengusap wajahnya, hari-harinya terasa tidak normal. Cowok itu meraih sebuah buku dongeng pemberian ayahnya saat ia kecil dulu di kolong ranjangnya. Orion merasa tidak aneh, sampai dia baru mengingat sesuatu yang membuatnya harus membaca kembali buku dongengnya.

Orion meniup sampul buku itu, terlihat berdebu. Dia menyingkirkan debu-debu sampai cowok itu terbatuk. Ukuran yang lumayan besar, dengan hardcover bergambar kastel berwarna putih dengan simbol bunga Edelweiss di puncak kastel itu yang paling mencolok.

My Star

Orion meraih kacamatanya di atas nakas lalu memakainya, kemudian ia membuka halaman pertama buku itu.

Dikisahkan seorang wanita yang sedang mengandung. Lapar dan dingin. Wanita itu sedikit kesulitan berjalan sebab perutnya yang besar berisi buah hati. Sepanjang jalan, wanita itu hanya menangis menahan lapar serta rasa sakit pada perutnya.

Hingga dia berhenti di depan sebuah kolam berwarna putih di dalam sebuah hutan kecil. Airnya berwarna putih seputih susu itu membuat si wanita terkagum-kagum. Seolah seperti dibisikkan sesuatu, wanita itu meminum air yang berada di kolam tersebut.

Rasa lapar, haus, dan sakitnya hilang dalam sekejap. Wanita itu merasa heran, tubuhnya tiba-tiba merasa aneh. Wanita yang tengah meminum air di kolam itu tersentak kaget saat dia melihat seorang perempuan dengan pakaian indah dibalut selendang berdiri di hadapannya.

"Akhirnya ...," ucap perempuan itu seraya tersenyum.

Wanita itu cepat-cepat menunduk, "Maafkan saya, saya sedang haus dan lapar. Saya benar-benar tidak bisa menahannya. Mohon maafkan saya!"

Perempuan dengan macam-macam perhiasan di kepalanya, menyentuh wajah wanita itu dengan lembut.

"Kau wadah yang cocok. Sempurna. Apa kau bersedia mewarisi milikku?"

Wanita itu berkedip-kedip, mencerna perkataan perempuan cantik di depannya. Perempuan itu tersenyum, "Tenang saja, jika kau mewarisinya, kau akan mendapatkan lebih banyak dari hanya sebuah kolam susu."

"A-apa maksud Anda?" tanya Wanita itu.

"Aku memiliki keistimewaan. Aku bisa melakukan apa yang orang lain tidak bisa lakukan," tutur perempuan itu. "Aku juga yang menciptakan kolam ini, untukmu. Waktuku di dunia ini sebentar lagi. Aku mencari penerus keistimewaanku ini, seseorang yang menggantikanku menjalan tugas mulia. Jika kau bersedia, kau akan mendapatkan segalanya. Hidupmu akan lebih bahagia dari sebelumnya. Aku jamin itu."

Wanita itu mengangguk, hal yang barusan dilihat di depannya sudah cukup membuatnya percaya dengan perkataan perempuan itu.

Wanita itu kemudian berpikir, dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya membesarkan anak-anaknya yang berada di kandungannya. Dia tidak memiliki pilihan lain. Demi masa depan anak-anaknya, dia akan melakukan apa pun.

"Saya bersedia."

Perempuan itu mengangguk bangga. Seberkas cahaya keluar dari telapak tangan perempuan itu, lalu ia dekatkan pada dada wanita tersebut.

ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang