31 • Back to Life

18 1 0
                                    

~Efemeral Series~

"Hal terakhir yang bisa kita lakukan hanyalah berharap."

✯✿✯

Angin bertiup-tiup dengan sangat kencang, mengamuk seperti ingin meratakan semua benda yang berada di atas tanah. Bangunan tempat mereka berada sekarang tak jauh dari istana yang sudah terlihat di beberapa bagiannya telah hancur lebur. Dinding-dinding yang mengelilinginya tampak berlumut dan lainnya hanya sisa reruntuhan saja.

Folan duduk di depan gadis penyihir tanaman itu yang sedang terbaring lemah. Bibi Herb sekarang sedang merawatnya dengan memegang telapak tangan Azaela untuk menyerap dan mengeluarkan sihir hitam yang sedang menggerogotinya. Folan juga baru menyadari begitu mereka tiba di sini, bahwa di leher gadis itu terdapat sebuah tato yang berbentuk seperti retakan hitam yang menjalar ke belakang kepala, ke dada, lengan kiri, dan di bawah rahang Azaela.

Efek ilmu gelap benar-benar berbahaya, Folan semakin merasa cemas dengannya. Dia juga tidak bisa menemukan buku sihir yang dipelajari Azaela untuk dihancurkan, karena buku itu hanya muncul saat si pemilik memanggilnya untuk dibaca atau dipelajari.

“Kondisinya sangat parah, untung saja kau cepat membawanya kemari,” tukas bibi Herb. “Sihir gelap sudah menyebar sebanyak enam puluh persen di dalam tubuhnya. Aku tidak bisa membayangkan jika Azaela termakan oleh sihir gelap itu sepenuhnya.” Raut khawatir yang dalam terlihat di wajahnya, Folan ikut merasakan apa yang bibi Herb rasakan.

“Apa sihir gelapnya bisa dihancurkan?” tanyanya.

Kakek Wilf tiba-tiba berceletuk, “Sihir hitam tidak bisa dihancurkan, hanya bisa dikeluarkan dari tubuh seseorang jika ingin menghilangkan dari tubuhnya.”

“Bagaimana mengeluarkannya?”

“Hanya bisa diambil oleh penyihir yang mampu mengendalikannya,” ucap kakek Wilf seraya melihat jasad penyihir bintang di dekatnya. Reaksinya saat pertama kali melihat jasad penyihir bintang membuat Folan terheran-heran, kakek Wilf sama sekali tidak terkejut. Bahkan dia membenarkan posisi Orion agar menjadi lebih ke posisi lebih baik.

“Dia tidak akan seperti ibunya.” Folan menautkan kedua alisnya mendengar kakek Wilf berkata demikian. Folan kurang tahu-menahu tentang sejarah penyihir tertinggi, namun yang dia tahu hanya ketiga penyihir legenda itu memang terkuat dan tidak ada yang bisa menghentikannya.

“Apa maksudnya?”

Namun sayang rasa penasarannya tidak bisa dipenuhi saat kakek Wilf mengalihkan topik pembicaraan. “Azaela akan baik-baik saja, namun kau harus melakukan sesuatu agar dia bisa kembali pada kita.”

“Apa itu?” Folan bertanya dengan sangat tidak sabar, dia akan melakukan apapun agar bisa menyelamatkan gadis itu.

“Ada satu cara agar bisa menghidupkan kembali penyihir bintang, namun tentu tidak semudah itu.” Kakek Wilf mengeluarkan sebuah botol kaca dengan isi cairan berwarna hijau.

“Ini akan menyembuhkan lukanya. Tapi untuk mengembalikan nyawanya, kau harus melakukan ritual pertukaran jiwa.”

“Pertukaran jiwa? Apa ada nyawa lain yang dikorbankan?” Mendengar kata “pertukaran jiwa” membuat Folan menjadi risau. Apa kakek Wilf menyuruhnya untuk mengorbankan nyawa seseorang? Seperti dirinya?

Petinggi api dan batu masih terlelap di ujung ruangan, mereka saling bersandar agar tidak terjatuh dari posisi mereka yang tidur sambil duduk. Mereka pasti kelelahan setelah pertarungan kemarin, Folan juga begitu namun dia tidak bisa tertidur disaat Azaela sedang dalam kondisi seperti itu. Mana bisa laki-laki itu tertidur.

ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang