28 • Familier

1 1 0
                                    

~Efemeral Series~

"Aku akan merindukanmu."

✯✿✯

Sayup-sayup cahaya matahari perlahan memasuki kedua mata cowok itu. Hingga dia mendapatkan kembali penglihatannya, lukisan bintang-bintang dan bulan yang berada di langit-langit kamarnya menjadi pemandangan pertama yang dia lihat. Orion mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, dia terkejut saat menyadari bahwa dia berada di kamar tidurnya. Cowok vegen itu menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, ternyata dia hanya menggunakan celana jeans cokelat. Bertelanjang dada dengan keringat yang membasahi seluruh otot-otot di badannya.

Saat dia mencoba mengingat kembali, Orion tidak bisa mengingat apapun.

Kemudian Orion turun dari kasurnya lalu menyibak tirai gordennya dan menampakkan halaman depannya. Matahari tampak terbit dengan membawa keceriaan, namun entah kenapa Orion tidak bisa ikut merasakannya.

Dia memilih turun dari kamarnya dan saat di tangga, dia melihat seorang laki-laki tampak tertidur di sofa krim kesayangannya. Orion melangkah mendekat, raut wajah cowok itu berubah menjadi datar saat melihat orang yang tertidur di sofanya adalah Reno.

“Ren!” teriak Orion yang membuat sahabatnya terbangun dengan ekspresi terkejut. Melihat reaksi Reno yang panik membuat Orion tidak bisa menahan tawanya.

“Astaga, Orion. Gue hampir mati gara-gara lo ya!” tukas Reno kesal.

“Lo ngapain di sini?”

“Lah? Gue ‘kan jagain lo karna lo sakit. Jadi gue nginep di sini biar nanti kalau ada apa-apa gue bisa bantu.” Reno berdiri, lalu berjalan ke arah dapur mengambil secangkir kopi lalu meminumnya. “Gue habis ini langsung cabut ya, ada panggilan tim basket.”

Alih-alih menjawab Reno, Orion masih berkutat dengan kejadian sebelum dia terbangun di kamarnya. Cowok itu tidak bisa mengingat apapun. Tapi yang dia yakin bahwa sesuatu yang penting telah terjadi.

“Ren,” titah cowok itu. “Apa yang terjadi kemarin?”

Hening.

“Reno?”

Orion menghembuskan napas dengan kasar, cowok jangkung itu telah pergi meninggalkannya sendirian. Orion segera mengganti pakaiannya lalu berangkat ke sekolah.

*

Apa gue habis kebentur sesuatu, ya?

Orion semakin merasa kesal karena dia masih tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi dengannya. Dia meletakkan kepalanya di atas meja, cowok itu terlihat sangat lelah.

“Lihat nih, gue barusan dapat karakter baru. Kayaknya dia sekelas penyihir deh.” Kepala Orion kembali naik saat mendengar kata yang benar-benar tidak asing. Barusan tadi adalah teman sekelasnya yang Orion tidak ingat namanya sedang menunjukkan layar ponsel ke lawan bicaranya.

Penyihir?

Dia sangat tampak familier dengan kata itu. Namun lagi-lagi dia tidak dapat mengingat apa pun. Karena tidak tahan dengan hal mengingat, cowok itu memutuskan untuk pergi keluar kelasnya menuju taman Efemeral.

ORION | EFEMERAL SERIES II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang