Cinta itu seperti membaca buku, ia tak akan bertahan lama jika dua hati tak berada pada halaman yang sama
------------------------------------------------------------AUTHOR POV
Flashback On
Malam yang indah menemani seorang pria yang sedang menatap langit menunggu seseorang dengan senyum yang terekam di wajahnya. Aran akhirnya akan menyampaikan perasaannya malam ini pada wanita yang sudah membuat hatinya tak karuan 3 bulan ini.
"Hei, maaf ya nunggu lama.. ", ucap wanita yang telah Aran tunggu-tunggu.
"Hai.. ", jawab Aran gugup karena melihat wanitanya malam ini.
"Kenapa liatin kau gitu? Ada yang aneh ya?", tanya wanita itu kepada Aran yang melihatnya tak henti sedari tadi ia datang.
"Aku minta kamu datang ke rooftop dan minta kamu dandan sedikit, tapi kenapa kamu berubah jadi bidadari sih?", gombal Aran sambil memamerkan senyumnya.
"Apaan sih, gombalan kamu tuh udah ga mempan di aku, aku udah terlalu mengenal kamu Ran", jawab wanita itu menolak gombalan yang dikatakan Aran
"Karena kamu udah mengenal aku, dan aku rasa, aku juga udah cukup mengenal kamu.. Jadi.. ", Aran menggantungkan kalimatnya.. Ia mengambil tangan wanita itu dan menggenggamnya dengan kedua tangannya ..
"Fiony Alveria Tantri, kamu mau kan jadi pacar aku?", tanya Aran menatap intens kedua mata Fiony.
Fiony tidak bisa menutupi raut wajah terkejutnya, ia masih terdiam belum menjawab perkataan Aran.."Aku tau, mungkin ini terlau cepat bagi kamu, tapi aku ngerasa nyaman dan senang kalau aku di dekat kamu, dan juga izinkan aku menjadi orang yang bisa membuat kamu tertawa dan tersenyum setiap hari.. ", semua ungkapan Aran tulus murni dari hatinya. Mata Fiony terlihat berkaca-kaca menahan air matanya agar tak jatuh ke pipinya.
"Jadi, sekali lagi, Fiony Alveria Tantri, kamu mau jadi pacar aku?", jantung Aran kini sudah berdegup dengan hebatnya menunggu jawaban yang keluar dari mulut Fiony.
"Ya, aku mau Zafran Pratama", jawab Fiony dengan jelas memberikan senyuman manisnya pada Aran. Fiony sama halnya dengan Aran, ia juga merasakan hal yang sama jika ia bersama Aran. Ia merasakan dirinya lebih bahagia jika dirinya sedang bersama Aran
Aran sontak menarik Fiony dan memeluknya erat.
"Yeyyyy akhirnyaaa!!!", teriak Aran keras.
"Ih Aran!!, jangan teriak kenceng-kenceng", ucap Fiony pada Aran yang malah cengengesan makin mengeratkan pelukannya.
"Makasih, makasih Fiony", ucap Aran berulang kali.
"Ran?", dalam posisi masih memeluk, Fiony memanggil Aran
"Hmmm?", Aran mengendurkan pelukannya dan menaikan kedua alis matanya sambil menatap Fiony.
"Aku takut, takut kalau suatu saat nanti kamu tinggalin aku", raut wajah Fiony langsung berubah sendu setelah ia mengucapkan kalimat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME (CHIKARA)
Romance"Kenapa sih Kak Aran setuju dengan perjodohan ini? Konyol tau ga!", ucap Chika. "Kalau hal konyol ini bisa membuat kita bahagia nantinya, kenapa engga?", jawab Aran sambil meledek Chika. "Bahagia? Dengan perjodohan ini? Udah ga waras lo kak", ucap...