JANGAN LUPA BANTU VOTE DAN KOMEN YA 🤗
-----------------------------------------------------
"Ngapain kalian di sini?!", ucap Aran pada Chika dan Vion yang sontak membuat Chika melepaskan pelukan Vion
"Kak Aran?", ucap Chika terkejut sambil mendekati Aran
"Aku tanya, ngapain kalian berdua ada di sini?!", bentak Aran dengan menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya
"Gue cuma ngajak Chika jalan sebentar sambil ngobrol doang kok", jawab Vion sambil membalas tatapan Aran
"Kak, udah.. Kita pulang aja ya, jangan ribut di sini", Chika berusaha menenangkan Aran yang kini wajahnya sudah memerah karena amarah.
"Gue udah peringatin sama lo buat jauhin Chika, kalimat gue masih kurang jelas buat lo?!", bentak Aran
"Gue gak akan pernah jauhin Chika.. ", Vion menghentikan kalimatnya sebelum melanjutkan kalimatnya lagi lalu menolehkan pendangannya ke arah Chika
"Kecuali.. Chika yang minta gue lakuin itu", nada putus asa yang dikeluarkan Vion.
Aran tertawa getir..
"Chik, karena itu yang dia mau, ini jadi lebih gampang kan?", Aran tersenyum kepada Chika sedangkan Chika hanya diam tak bersuara.
"Aku... Aku... ", ucap Chika terbata-bata sambil menunduk tak berani mrnatap Aran. Ia benar-benar bingung tentang apa ya g ia rasakan dan apa yang ia harus lakukan.
"See? Chika itu masih sayang sama gue sedangkan lo hanya pengganggu di hubungan kita, jadi yang harusnya pergi dari Chika itu lo bukan gue!", ucap sarkas Vion dengan senyum kemenangan di wajahnya.
Hati Aran benar-benar hancur, bukan karena ucapan Vion melainkan karena Chika yang dengan jelas masih menunjukkan bahwa ia masih ada rasa untuk Vion.
Aran mengepalkan tangannya, ia merasa harga dirinya dijatuhkan dengan cara terburuk.
"Tapi terlepas siapa pilihan Chika, sekarang yang punyak hak atas Chika itu gue, karena gue pacarnya sedangkan lo, lo bukan siapa-siapanya", ucap Aran penuh penekanan
"Jadi gue minta, kalau lo gentle, lo bersaing dengan sehat, kalau sampai nanti Chika akhirnya memilih lo, gue bakal akhirin ini semua", ucap Aran menatap Chika kosong
"Lo yakin? Gue ga salah denger nih? Oke kalau itu mau lo", ucap Vion percaya diri
"Chik, ikut aku pulang", Aran menarik tangan Chika kasar sampai ke dalam mobil
Aran melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. .
"Kak, pelanin mobilnya", ucap Chika yang mulai ketakutan
Tidak adajawaban dari Aran, ia hanya terus melajukan mobilnya tanpa memperdulikan permintaan Chika di sampingnya ..
"Kak.., kak.. Aku takut. Pelanin mobilnya", ucap Chika yang sudah menangis sambil memejamkan matanya ketakutan.
Aran yang melihat Chika di sampingnya kini sudah menangis karen ketakutan, akhirnya meminggirkan mobilnya ke tepi jalan. Dirinya yang sedang sangat emosi merasa dirinya harus menurunkan egonya karena bagaimanapun meilhat Chika mengangis bukanlah keinginannya saat ini.
Aran segera membawa Chika ke dalam pelukannya dan membiarkan Chika menagis di pelukannya.
"Maafin aku, udah buat kamu takut", ucap Aran sambil mengelus punggung Chika
"Aku takut liat kamu lagi marah gini", ucap Chika bergetar
Aran terus berusaha menenangkan Chika di pelukannya, sampai akhirnya ia rasa Chika cukup tenang, ia kembali menjalankan mobilnya tapi kali ini dengan kecepatan normal seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME (CHIKARA)
Romance"Kenapa sih Kak Aran setuju dengan perjodohan ini? Konyol tau ga!", ucap Chika. "Kalau hal konyol ini bisa membuat kita bahagia nantinya, kenapa engga?", jawab Aran sambil meledek Chika. "Bahagia? Dengan perjodohan ini? Udah ga waras lo kak", ucap...