AUTHOR POV
Aran akhirnya sampai di apartemen nya dan ia pun langsung mandi.
Selesai mandi Aran membuka ponselnya dan baru menyadari betapa bodohnya ia tidak meminta nomor Chika. Mau tidak mau ia harus meminta nomor Chika dari sahabatnya siapa lagi kalau bukan El abang dari Chika itu.
El sedang meneruskan perusahaan Papanya yang di Singapore, kalau di tanya kenapa El sudah bekerja dan sudah lulus lebih dulu daripada Aran, jawabanya adalah karena Aran menunggak 1 tahun kuliah. Dengan alasan percintaan yang membuatnya terpuruk di masa lalu.
Aran mulai mencari nama El di kontak ponselnya, setelah ketemu ia menekan tombol panggil.
Tut..tut..tut..
"Hallo? Kenapa bro?", tanya El di seberang telefon.
"Kirimin nomor Chika sekarang ye", suruh Aran.
"Lah si tolol! Kenapa ga minta aja sama dia langsung? Bukannya tadi lo ke rumah gue?", jawab El heran.
"Gue lupa mintanya, buruan kirim"
"Lah ngebet amat chattingan ama adek gue"
"Sialan lo! Ada urusan gue, gue matiin!"
"Ada urusan apa lo sama adek gue? Jangan di apa-apain adek gue Ran, hahaha"
"Bener-bener lo ya bangke, dah ah beneran gue matiin nih telefon!", kesal Aran.
"Ga boleh kasar-kasar sama abang ipar", ledek El.
"Kirimin tu nomor, awas aja lo lupa", ancam Aran.
" Iye iye bawel", panggilan pun berakhir.
--------------------------------------------------------------
1 pesan from Elvison
--------------------------------------------------------------
089604xxxxxx
Nih.. Ntar lo save jadi "Calon Istri" Wkwkwk"Dasar El bangke", ucap Aran dalam hati. Tidak terbayang bagaimana kehidupan Aran dengan El menjadi abang iparnya nanti.
Aran mulai mengotak atik ponselnya dengan pertama menyimpan nomor Chika dengan nama Chika.
Selanjutnya Aran mulai memilih tomobol panggil pada nomor itu.Aran POV
"Hallo? Ini siapa?", buset galak amat suara Chika.
"Ini aku Aran, besok habis kamu kelas kita bisa ketemu?", tanyaku. Beberapa detik hening terjadi akhirnya Chika menjawab.
"Aku ga tau bisa apa engga kak, besok aku kabarin deh", jawabnya dengan nada yang terdengar malas.
"Okedeh jangan lupa kabarin ya", kataku lagi.
"Iya kak"
"Chika, kamu jangan tidur malam-malam, kata El kamu sering begadang", kataku enteng.
WHATT?? sejak kapan El berkata seperti itu??!! Apa yang baru saja kuucapkan seperti di luar kendaliku. Ku harap Chika tak jijik padaku yang terlihat sok akrab dengannya.
"Oh iya kak", jawabnya pelan.
Oke tenangin diri lu Ran.
"See you ya", kataku akhirnya.
"Iya".
Ku akhiri panggilan itu dan membanting ponselku di kasur. Merutuki diri sendiri atas kebodohan yang baru kulakukan. Semoga besok Chika bisa untuk bertemu, karena banyak hal yang harus kami bicarakan berdua tentang perjodohan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME (CHIKARA)
Romansa"Kenapa sih Kak Aran setuju dengan perjodohan ini? Konyol tau ga!", ucap Chika. "Kalau hal konyol ini bisa membuat kita bahagia nantinya, kenapa engga?", jawab Aran sambil meledek Chika. "Bahagia? Dengan perjodohan ini? Udah ga waras lo kak", ucap...