Cinta itu seperti angin, kamu tidak dapat melihatnya. Namun, kamu bisa merasakannya
------------------------------------------------------------AUTHOR POV
Chika siang ini sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Setelah mengurus semuanya, Aran yang selalu ada di samping Chika dengan sigap. Kini mereka berdua sudah tiba di rumah Chika.
"Aduh non, akhirnya pulang juga, gimana non keadaannya?", tanya Bibi pada Chika saat ia membukakan pintu untuk Chika dan Aran
"Aku gpp kok bi", jawab Chika sambil tersenyum
"Syukur lah non, bibi khawatir sama non pas tau dari den Aran kalau non masuk rumah sakit", bibi menjelaskan kekhawatirannya dengan antusias.
"Nih lihat, aku gpp kan, udah ah aku mau masuk dulu", ucap Chika menunjukkan bahwa ia tampak baik-baik saja.
Aran hanya tersenyum melihat interaksi antara asisten rumah tangga dan bossnya. Chika pun masuk ke dalam rumah lebih dulu daripada Aran.
"Bi, aku minta tolong cariin beberapa kotak ya, ga usah terlalu gede, yang sedang-sedang aja.. ", pinta Aran pada bibi
"Untuk apa den?", tanya bibi
"Untuk ngemasin barang-barang Chika yang mau di bawa", jawab Aran menerangkan
"Di bawa kemana den? Non Chika mau ke luar negeri?", tanya panik bibi. Aran pun sedikit tertawa mendengar ucapan bibi
"Engga bi, Chika cuma pindah sementara ke apart aku, biar aku bisa jagain dia", ucap Aran memberikan senyuman pengertian
"Bibi kirain.. Eh den.. ", panggil bibi pelan dengan melirik sekitar memastikan tidak ada orang selain mereka berdua.
"Kenapa Bi?", jawab Aran pelan lalu mengikuti gerakan bibi melihat kiri dan kanan dengan bingung.
"Bibi cuma mau bilang... ", bibi menggantungkan kalimatnya..
"Iya apaaa?", balas Aran pelan tak sabar
"Bibi lebih suka den Aran sama non Chika daripada cowok yang satu itu, siapa namanya...emm.. Vion iya Vion", ucap bibi dengan menunjukkan mimik wajah tak suka saat dia menyebutkan nama Vion
"Aduh bibi aku kira apaan"... Aran mengehela nafasnya
"Tapi makasih ya bi", ucap Aran semangat.
"Semoga berhasil", bibi berbisik pada Aran
"Doain ya bi", balas bisik Aran
Mereka berdua pun tertawa melihat tingkah satu sama lain.
"Udah ah bi, saya susulin Chika dulu", Aran hendak pergi lalu membalikkan badannya kembali..
"Jangan lupa kotaknya bi", pesannya pada bibi lalu ia meninggalkan bibi
"Siap den", jawab bibi lalu jhga beranjak dari tempat itu.
Aran naik ke lantai atas menuju kamar Chika, ia mengetuk dan memanggil Chika .
"Masuk aja ka", jawab Chika dari dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME (CHIKARA)
Romance"Kenapa sih Kak Aran setuju dengan perjodohan ini? Konyol tau ga!", ucap Chika. "Kalau hal konyol ini bisa membuat kita bahagia nantinya, kenapa engga?", jawab Aran sambil meledek Chika. "Bahagia? Dengan perjodohan ini? Udah ga waras lo kak", ucap...