20. PRIBADI GANDA

6.9K 507 20
                                    

HAI GAYS!

WAJIB BANGET FOLLOW WP RARA!

SEBELUM BACA HARAP VOTE+COMMENT YA READER'S! MIKIRIN ALUR CERITA NGGA GAMPANG.

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVER🦅 🏁





"Cakra mana?" Tanya Rakha yang baru sadar sedari tadi tidak ada Cakra.

"Si Cakra nganterin emaknya ke kondangan bos." Celetuk Andre.

"Buju buset ke kondangan"

"Deifinisi anak berbakti kepada orang tua."

"Emangnya lo! Anak durhaka." Ejek Samudra sedangkan Devan memutar bola matanya malas.

"Kalian belum makan?"

"BELUM BOS!" Jawab mereka serempak.

"Pesen!"

"ASEK! MAKAN GRATIS!" Girang Doni sambil berjoget ria membuat seisi markas mengelengkan kepala.

"Gratisan mulu lo!"

"Pesen pizza, boleh kan bos?" Tanya Devan dengan hati-hati, Rakha hanya berdehem menanggapinya membuat mata Devan berbinar seketika.

"Woah, thank you bos! Udah lama gue ngga makan pizza."

"Cepet pesen sono! Gue laper."

"Iye iye, sabar napa!"

Sambil menunggu pesanan, mereka menyibukkan diri dengan bermain HP, bermain catur bahkan ada juga yang adu jotos.

"YES! GUE MENANG LAGI! HAHA" Teriak Toni heboh.

"Lo curang nyet!"

"Dih! Lo yang lembek!"

"Lawan bos berani ngga lo" Ejek Pandu disertai dengan kekehannya.

Toni langsung melirik Rakha yang diam sambil menatap lurus, auranya bahkan berbeda dari biasanya membuat Toni bergidik ngeri membayangkan ia adu jotos dengan ketuanya.

"Si anying malah bengong! Berani ngga lo?" Kesal Marvel melihat keterdiaman Toni.

"Lama! BOS SI TONI MAU ADU JOTOS SAMA BOS!" Teriak Angkasa membuat Toni melotot lebar lalu mengeluarkan umpatan kasar, Angkasa hanya menjulurkan lidahnya. 

"Woy Ndu! Bos mo adu jotos noh."

Deg!

Dengan perlahan Toni menoleh ke belakang dengan gerakan slowmo dan ternyata memang benar, Rakha sudah berdiri di belakangnya sambil melipat lengan bajunya lalu duduk di kursi.

Toni meneguk salivanya susah payah ia ingin menolak tetapi saat melihat mata Rakha yang tajam itu membuat Toni langsung kicep, lalu ia berjalan menunduk menuju kursi yang satunya.

Rakha mengangkat tangan sebelah kanan dan nampaklah urat dan otot-ototnya yang begitu membahana.

Toni mengerjapkan matanya berkali-kali, lalu ia mengangkat tangannya yang jauh berbeda dari tangan Rakha. Pelan-pelan Toni menggapai tangan Rakha.

"Gila! Besar banget njir!" Jerit Toni di dalam hatinya.

"Tangan lo yang kecil!"

"E-eh?"

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang