33. OBAT

5.6K 378 38
                                    

HAY GAYS!

CALL ME, RARA 🌌🌠✨

WAJIB PAKE BANGET FOLLOW WP RARA!

DIHARAPKAN UNTUK MEMBERI VOTE+COMENT! MIKIRIN ALUR CERITA TIDAK GAMPANG WAHAI READER'S!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS 🦅🏁
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖









"Rara udah makan?" Tanya Rakha, Anara langsung menggeleng pelan. Sebenarnya, Gavin maupun yang lain memaksa Anara untuk makan namun Anara tidak mau.

Sampai-sampai Andre dan Devan membujuk dirinya untuk membeli boneka barbie, dan yang lain jika dirinya mau makan. Namun, Anara tetap Anara ia tetap tidak mau. Lagi pula, dirinya sudah besar bukan?

"Kenapa gak makan?" Tanya Rakha dingin, Anara yang mendengar nada dingin Rakha langsung menunduk takut.

"Kenapa, Ra? Kenapa gak makan?" Tanya Rakha sekali lagi dengan nada agak tinggi namun berusaha ia lembutkan. Ingin sekali, Anara menjawab ia tidak nafsu makan karena masih dihantui bayangan dimana ia hampir dilecehkan. Perlahan Anara mendongkak, ingin menjelaskan tetapi Rakha lebih dulu membentaknya.

"RARA!" Tegur Rakha karena kesal tak mendapat jawaban, tanpa sadar Rakha membentak Gadisnya.

Anara langsung memejamkan matanya rapat mendengar bentakan Rakha. Membuat Rakha mengusap wajahnya kasar, bisa-bisanya ia lepas kendali didepan Gadisnya.

"Ra, ma-maaf! Ak-aku gak sengaja bentak kamu. Maaf, Ra" Sesal Rakha sambil memegang kedua tangan Gadisnya.

"Aku khawatir sama kamu. Sumpah Ra, aku gak bermaksud."

Anara mendongkak melihat mata Rakha yang juga sedang menatapnya, dengan tatapan penyesalan sekaligus takut. Melihat tatapan itu, Anara tersenyum tipis.

"Ana tau kok. Kakak pasti khawatir, maaf selalu ngerepotin Kakak"

"Enggak Ra. Justru aku seneng, kalo kamu selalu bergantung dan terbuka sama aku."

"Makan ya?" Lanjut Rakha. Anara hanya bisa mengangguk pasrah, melihat itu Rakha tersenyum lalu Rakha mengambil mangkuk yang ada di nakas.

Rakha mulai mengaduk bubur tersebut, sesekali meniup karena bubur itu sedikit panas.

"Buka mulutnya," Titah Rakha. Anara hanya menurut, Rakha menyuapi Anara seperti menyuapi seorang anak kecil.

"Udah Kak." Ucap Anara karena perutnya terasa kenyang.

"Baru lima sendok, Ra."

"Ana kenyang, Kak."

Rakha menghela nafas, ia menaruh mangkuk bubur tersebut yang hanya luang sedikit. Lalu Rakha mengambil gelas yang berisi air putih, perlahan Rakha menuntun Anara untuk minum.

"Permisi,"

Anara dan Rakha kompak menoleh melihat seorang Suster masuk ke ruangannya, ditangannya terdapat sebuah nampan.

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang