21. PHOBIA

6.6K 501 6
                                    

HAY GAYS!

WAJIB PAKE BANGET FOLLOW WP RARA!

SEBELUM BACA HARAP VOTE+COMMENT YA READER'S! MIKIRIN ALUR CERITA G GAMPANG!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS🦅 🏁







Jedar!

"AAAA!!"

Tiba-tiba terdengar suara petir dan guntur yang sangat keras memekakkan telinga, Anara yang kaget langsung memeluk Rakha dengan erat menenggelamkan kepalanya di dada bidang Rakha. erdengar suara petir dan guntur yang sangat keras membuat Anara berteriak kencang ketakutan.

"K-kak Ana takut." Lirih Anara pelan, Rakha yang mendengar itu langsung memeluk gadisnya yang ketakutan.

"Suut, tenang gue ada disini." Ucap Rakha sambil menenangkan Anara sembari mengeratkan pelukannya.

Duar!

"Huaaaa! Kakak!"

"H-hiks I-ibu!"

"Ra udah, jangan nangis"

Rakha berusaha menenangkan gadisnya yang terus-terusan menangis membuat bajunya sedikit basah karena air mata Anara yang tak kunjung berhenti.

Rakha mengangkat Anara ala bridal style dan mendudukkannya di tepi ranjang kasur lalu Rakha duduk di sebelahnya membawa Anara kembali ke dalam dekapannya.

"B-bu, Anara ta-takut." Racau Anara membuat dada Rakha terasa sesak melihatnya seperti dihujam beberapa kali oleh benda tajam.

"Ra plis, gue ada disini. Lo jangan takut ya, gue ada disamping lo."

"A-ana takut p-petir." Lirih pelan Anara.

"Takut petir hm?" Tanya Rakha lembut yang dibalas anggukan Anara, jari-jemari Rakha terangkat untuk mengusap cairan bening yang membasahi pipi gadisnya, lalu Rakha menutup telinga Anara rapat-rapat dengan kedua tangannya.

"Kedengeran?" Tanya Rakha, Anara menggelengkan kepalanya pelan saat suara petir itu tidak terdengar.

"Kenapa takut sama petir hm?" Tanya Rakha pelan membuat Anara mendongkak, dan nampaklah wajah Anara yang begitu mengemaskan di mata Rakha.

Hidungnya yang mungil memerah dan jangan lupakan bibirnya yang begitu lucu, Rakha terkekeh melihat itu ia menangkup pipi Anara.

Tangannya yang kekar bergerak menghapus cairan yang keluar dari hidung gadisnya, Rakha membersihkan cairan itu dengan tangannya tanpa rasa jijik sedikitpun lalu membawa gadisnya ke pelukannya.

"A-ana phobia sama petir."

Flashback

"Mama! Rara pengen eskrim." Rengek Anara sambil menarik baju Ibunya, membuat Ibunya menghela nafas pasrah.

"Yaudah, belinya satu aja ya. Hati-hati jalannya" Pasrah Ibu Anara sambil mengelus rambut anaknya sayang, Anara yang mendapat izin langsung berlari pelan menuju tukang eskrim.

"Mang! Eskrimnya satu ya Mang."

"Rasa apa dek?" Tanya penjual Mamang eskrim tersebut.

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang