Prince Of BlackCarlos [ON GOING]

48. Bu Ketu

HAY GAYS!

GIMANA PUASA KEDUA? AMAN?

Maaf ya Rara lama baru publish lagi, ga tau knp.

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS🦅🏁

"Bagaimana keadaan, Tamara dan Keisya?"

"...."

"Oke, thanks."

Rakha menghela nafas pelan sembari memejamkan mata tajamnya, akhir-akhir ini kejadian tak terduga datang tanpa diundang semenjak hubungan asmara dengan Gadisnya, siapa lagi kalau bukan Anara Gabriella Anastasya.

Hampir satu bulan lebih dan banyak sekali masalah yang menimpa mereka, kedepannya nanti bagaimana lagi? Apakah masalah terus datang? Rakha harap tidak, sangat berharap.

"Ra?"

Gadisnya, Anara sudah sadar dan dia hanya menatap langit-langit kamar, sudah terhitung lebih dari seminggu Gadisnya lebih banyak diam dan itu membuat Rakha frustasi.

"Lo kenapa, Ra?" Gumam Rakha pelan, dirinya membawa Gadisnya ke pelukan hangat dan memeluknya dengan erat, seerat mungkin seperti tidak ada untuk hari besok.

Cukup lama mereka berpelukan hingga Rakha melepasnya, lalu bangkit dari kasur.

"Kak,"

Sontak Rakha menoleh lalu segera duduk disampingnya Gadisnya sehingga tak ada jarak sedikitpun.

"Kenapa hm? Mau apa? Ada yang sakit? Mau makan, atau—"

Rakha tertegun tiba-tiba Gadisnya memeluk dirinya erat sambil menelusupkan kepalanya ke leher milik Rakha. Lengan kekar Rakha bergerak memeluk Gadisnya lebih erat, tenang tidak sampai membuat Anara sulit bernafas kok.

Susana menjadi sunyi seketika, Rakha tak memaksa Gadisnya untuk membuka suara saat ini Rakha mengusap surai lembut rambut Gadisnya, cukup lama mereka berdua bertahan dalam posisi tersebut.

Hingga akhirnya Rakha melepaskannya terlebih dahulu, nampaklah wajah pucat Gadisnya namun tak ayal cantiknya tak berkurang sedikitpun.

"Nikah yuk!"

"Hah?"

Rakha tertawa kecil lalu menggeleng pelan, dirinya mengusap pipi putih Gadisnya.

"Jangan sedih, Ra nanti aku ikutan sedih."

Anara hanya mengangguk pelan sembari tersenyum tipis menunjukkan kalau dirinya baik-baik saja. Tunggu, sahabatnya?

"Tamara sama Keisya?!" Teriak Anara tiba-tiba, Anara gelagapan seperti telah melakukan kesalahan yang sangat besar.

"Hei, mereka baik. Kamu lupa?" Tanya Rakha sambil memegang bahu Anara, hal itu membuat Anara terdiam.

"O-oh, beneran Kak?" Tanya Anara untuk memastikan.

"Iya sayang." Gemas Rakha sembari mencubit pelan pipi Gadisnya.

Anara hanya mengangguk kaku, kenapa dirinya tak ingat? Anara ingin bertanya kapan dirinya menanyakan hal tersebut, namun alunan lagu barat diiringi dentuman musik keras menggema membuat Rakha dan Anara menoleh bersamaan.

Pemiliknya segera mengambilnya lalu menerima telepon dari Gavin, Anara melihat Rakha lekat yang fokus mendengarkan suara Gavin yang terdengar marah.

"BANGSAT! KOK BISA?!"