Prince Of BlackCarlos [ON GOING]

10. PELUKAN

HAY GAYS!

SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW WP RARA!

VOTE+COMMENT TERLEBIH DAHULU!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS🦅 🏁

Bel pulang telah berbunyi sekitar lima menit yang lalu, siswa maupun siswi SMA RAJAWALI berhamburan keluar kelas menuju gerbang sekolah untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

Anara memasukkan alat tulis yang berserakan di atas meja belajarnya ke dalam tas.

"Gw duluan ya, gw udah dijemput papa." Ucap Keisya sambil melambaikan tangannya lalu keluar kelas.

"Gw juga duluan, Na sopir udh jemput lo nebeng ngga?" Tanya Tamara.

"Ngga, Ana jalan kaki aja."

"Oh yaudah deh gw duluan ya, baaay"

"Bay"

Kini tinggal Anara sendirian di dalam kelasnya segera Anara keluar kelas, koridor yang tampak sepi sepertinya  hanya dirinya

Anara melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah, Anara berfikir haruskah ia jalan kaki? Dia ingin menghubungi Rakha, namun baterai ponselnya habis membuat Anara menghela nafas kasar.

Akhirnya Anara memutuskan untuk menunggu angkot, Anara duduk di bangku yang dikhususkan untuk menunggu kendaraan maupun jemputan, sesekali Anara mengayunkan kakinya karena bosan.

••••••

Rakha dan teman-temannya menuju motor ninja mereka masing-masing lalu memasang helm full face mereka.

Rakha melupakan sesuatu segera ia membuka ponselnya mencari kontak seseorang, namun sebuah suara dari arah depan membuat Rakha mendongkak.

"WOY PENGECUT!" Teriak ketua Gangster yaitu Reza dan para anggotanya berjumlah delapan orang dengan membawa tongkat baseball.

"TANGAN KOSONG! KALO BERANI!!" Teriak Devan dengan lantang.

"Kenapa, takut?" Tanya Reza remeh sambil memainkan tongkat baseballnya.

"Cuih, takut sama pengecut? Tidak akan kawan" Balas Samudra sambil meludah ke sembarang arah.

Reza yang mendengar itu langsung naik pitam bahkan pegangannya ke tongkat baseball semakin erat.

"GANGSTER SERAAAANG!"

"BLACKCARLOS SERAANG!!"

Dua geng yang berbeda itu saling adu kekuatan di parkiran depan sekolah untungnya seluruh siswa, siswi maupun guru sudah pulang ke rumah mereka masing-masing, karena sekolah sedang mengadakan rapat.

Bug

Bug

Krek

Suara bunyi pukulan bahkan tulang retak terdengar dari kedua geng tersebut.

Bug

Rakha membogem keras rahang Reza membuat Reza tersungkur ke aspal, darah segar mengalir di sudut bibir Reza, ia mengedarkan pandangannya anggotanya banyak yang sudah tumbang.

Shit!

Reza mengangkat tongkat baseballnya ke udara lalu melayangkan tongkat tersebut ke Rakha, namun Rakha segera menghindar dan menendang perut Reza membuatnya terdorong ke belakang.