26. PERINGATAN

5.6K 432 4
                                    

HAY GAYS!

WAJIB PAKE BANGET FOLLOW WP RARA!

HARAP VOTE+COMMENT DI SETIAP CHAPTER YA READER'S! MIKIRIN ALUR CERITA GAK GAMPANG!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS🦅🏁

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Mata bulat milik Anara bergerak lincah kesana kemari, cuaca begitu cerah membuat Anara mengusap keringat yang mengalir bebas dipelipisnya.

"Kak Rakha kemana sih!" Gumam Anara, hingga matanya menangkap sosok yang ia kenali.

Matanya menyipit untuk meyakinkannya dan ternyata benar, sosok itu adalah Rakha. Anara langsung berlari kecil menghampiri Rakha yang sedang duduk dihamparan pasir.

"Kak! Huh, capek."

Anara langsung duduk di samping Rakha yang menatap lurus ke depan tak lupa dengan tampang wajahnya yang datar.

"Kakak kenapa gak makan? Nanti perutnya sakit loh." Ucap Anara yang tak digubris Rakha.

"Kakak marah ya?"

"Kak!" Rengek Anara sambil menggoyangkan lengan Rakha. Namun, Rakha tetap tak menggubris maupun menoleh sedikit pun.

Tak habis akal Anara memukul Rakha berharap Rakha kesakitan, Anara memukul lengan Rakha dengan kuat bukannya kesakitan, Rakha hanya tersenyum mengejek.

Anara kesal hingga tak lama ia tersenyum, ia yakin! Ide kali ini akan berhasil.

Anara sedikit takut untuk mengatakannya namun ia harus berani, Anara menarik nafasnya dalam dan membuangnya secara kasar seolah pasrah.

"Yaudah kalo Kakak gak mau ngomong, kita putus aja!" Ucap Anara tegas dan cepat. Dan berhasil! Rakha menatapnya dengan tajam.

"Bilang apa tadi, hm?" Tanya Rakha dengan nada rendah membuat Anara ketakutan. Tangan kekar milik Rakha bergerak menangkup kedua pipi gadisnya kuat.

"Lo cuman milik gue! Anara Gabriella Anastasya!" Desis Rakha dingin yang sukses membuat Anara jantungan.

"Paham?" Tanya Rakha sambil mengelap keringat yang mengalir membasahi pelipis gadisnya.

Anara langsung mengangguk cepat, setelah itu Rakha kembali dengan posisinya semula. Anara mengerjapkan matanya berkali-kali, sungguh ia sangat menyesal!

Rakha berdiri dari duduknya dan berdiri tepat di depan Anara membuat cahaya matahari tak mengenai tubuhnya.

"Balik!" Ucap Rakha menatap lurus Anara dengan tangan yang stay safe di celananya.

"Gak mau! Sebelum Kakak bilang, kenapa Kakak tadi pergi gitu aja!" Tanya Anara membalas tatapan Rakha.

"Rara,"

"Yaudah kalo Kakak gak mau kasih tau, Ana bakal disini terus!"

Rakha mengusap wajahnya kasar tak mungkinkan? Ia meninggalkan gadisnya disini, apalagi sinar matahari begitu menyengat dan sangat panas.

Rakha menghela nafas ia menarik Anara pelan untuk berdiri dan menangkup pipi Anara.

"Iya. Gue tadi marah." Ucap Rakha lembut.

"Kakak marah kenapa?"

"Gue cemburu sama makanan."

"Hah?!"

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang