42. Selang Infus

3.2K 235 37
                                    

HAY GAYS!

CALL ME, RARA 🌌🌠✨

WAJIB PAKE BANGET FOLLOW WP RARA!

DIHARAPKAN VOTE+COMMENT! MIKIRIN ALUR CERITA ITU TIDAK GAMPANG WAHAI READER'S!

TARGETNYA? BELUM TEMBUS:)
1K KOMEN MASA GAK BISA SIH.

TARGETNYA RARA UBAH DEH:) JADI 700 AJA, BISA KAN? MASA GAK BISA!

BUKAN LAPAK PENULIS RAPIH!

TANDAI JIKA ADANYA TYPO!

HAPPY READING BLACKCARLOSVERS 🦅🏁
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖




"Gue sakit, Ra."

Deg!

Anara terdiam mendengar suara lirihan Pemuda yang memeluknya, begitu lemah dan jelas sekali bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.

"Gue keluar. Selesaikan masalah kalian dulu" Ucap Gavin, ia perlahan bangkit dari duduknya sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.

Anara yang melihat itu, langsung melepaskan pelukan Rakha. Namun, Rakha yang keras kepala kembali memeluk Anara dengan erat.

"Pergi lo!" Usir Rakha tanpa suara kepada Gavin. Gavin memutar bola matanya malas, sebelum benar-benar pergi dari sana Gavin mengangkat jari tengahnya. Setelah itu, Gavin keluar dari ruangan tersebut menyisakan Rakha dan Anara yang masih berpelukan.

"Kak,"

"Biarin gini dulu. Gue kangen, Ra. Gue kangen dipeluk pacar gue. Bales pelukan gue plis." Lirih Rakha lemah membuat Anara tak tega, perlahan ia membalas pelukan Rakha tak kalah erat. Jujur, ia juga sangat merindukan sosok Rakha.

Selang beberapa menit Rakha melepaskan pelukannya. Ia menggenggam kedua tangan Gadisnya erat, Rakha tertawa kecil melihat Anara yang hanya diam.

"Kenapa hm? Kangen juga ya?" Goda Rakha sambil mengusap pipi Gadisnya yang kelihatan sedikit tirus.

Rakha panik saat ada noda merah di tangannya dan juga di pipi Gadisnya, Rakha melihat tangan Anara berdarah yang mungkin disebabkan selang infus di tangannya terlepas.

"Kamu tunggu disini bentar, jangan gerak!" Peringat Rakha. Setelah itu, Rakha segera berlari keluar memanggil Dokter.

Anara yang baru sadar dengan tangannya, menatap dalam darah di tangannya yang hampir mengering. Kenapa ia tidak sadar kalau selang infus di tangannya terlepas? Perlahan ia mendekatkan tangannya ke mulutnya. Namun, Rakha dan seorang Dokter lelaki sudah masuk membuat Anara mengurungkan niatnya.

Rakha menggendong Anara ala bridal style lalu ia meletakkan tubuh Anara ke tempat brankar Rumah Sakit.

"Awas kalo lo sentuh pacar gue!" Tekan Rakha kepada Dokter yang sudah siap menangani Anara.

Dokter tersebut mulai membersihkan darah yang ada di tangan Anara dengan hati-hati tanpa bersentuhan langsung.

"Heh! Jaga jarak! Awas kalo nyentuh, gue kulitin lo hidup-hidup!"

"Kak! Jangan gitu, Dokternya gak konsen jadinya." Ucap Anara saat tangan Dokter yang menanganinya bergetar ketakutan.

"Yang bener heh! Ntar tangan pacar gue lecet!"

"Heh! Dibilangin jangan sentuh pacar gue! Gak becus banget lo jadi, Dokter!" Bentak Rakha sambil menepis kasar tangan Dokter yang berani menyentuh tangan suci Gadisnya.

Prince Of BlackCarlos [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang